Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Jalan Kh. Gholib Pringsewu Persis Kolam Ikan, Warga Harapkan Perbaikan

Jalan Kh. Gholib Pringsewu rusak parah. Saat hujan tiba, jalanan seperti kolam ikan dan sangat mengganggu para pengendara. | Nur Kholik/Jejamo.com
Jalan Kh. Gholib Pringsewu rusak parah. Saat hujan tiba, jalanan seperti kolam ikan dan sangat mengganggu para pengendara yang melintas. | Nur Kholik/Jejamo.com

Jejamo.com, Pringsewu – Warga Pringsewu, khususnya Kelurahan Pringsewu Utara mengeluhkan kerusakan jalan di ruas jalan Kh. Gholib, tepatnya di depan kantor PWI Pringsewu.

Kondisi jalan yang rusak parah menyebabkan genangan air ketika hujan tiba. Kedalaman air bisa mencapai setengah lutut kaki orang dewasa. Akibatnya pengendara harus ekstra hati-hati ketika melintas jalan tersebut. Sejumlah pengendara juga mengaku khawatir mesin kendaraan akan mati, jika terkena air.

“Setiap hujan, kondisi jalan mirip kolam ikan. Genangan air dimana-mana. Ini sangat mengganggu, kita harus ekstra pelan-pelan dan was-was takut mesin mati,” ujar Riyono, salah satu pengendara.

Kerusakan badan jalan sudah berlangsung lama. Meski sempat ada perbaikan dari pemerintah, namun haya hitungan bulan jalan kembali rusak.

“Entah aspalnya yang buruk, entah memang kondisi jalan yang memang rentan rusak. Yang jelas, berkali-kali diperbaiki, jalan kembali rusak hanya hitungan bulan,” imbuh Riyono.

Senada disampaikan Alip, warga kelurahan setempat. Menurutnya kerusakan jalan memang mengganggu akses transportasi warga. Saat kemarau, jalanan dipenuhi debu. Sementara ketika hujan, jalanan seperti kolam.

“Saat melintas disini harus hati-hati. Tak jarang kondisi ini menyebabkan kemacetan dan kecelakaan. Saya harap akan ada perbaikan dari pemerintah. Rusaknya sudah parah,” kata Alif.

Perbaikan jalan, Alif menyebutkan, harus dilakukan secara maksimal dengan memperhatikan kondisi jalan dan drainase di sekelilingnya. “Jalan cepat rusak karena kondisi badan jalan yang rendah, sementara drainase tidak memadai. Akibatnya setiap hujan, air menggenang dan merusak aspal. Untuk itu, kedepan perbaikan jalan harus diupayakan maksimal, jangan asal diperbaiki,” pungkasnya. (*)

Laporan Nur Kholik, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini