Jejamo.com, Bandar Lampung – Selama Januari 2016, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung menangani 13 kejadian kebakaran khusus di wilayah Bandar Lampung. Rata-rata kebakaran disebabkan korsleting listrik dan lilin.
Kasi Tanggap Darurat Evakuasi dan Kebakaran BPBD Bandar Lampung, Sutarno, menghimbau kepada pemilik rumah toko (ruko) dan Kantor serta rumah warga, agar menyediakan alat pemadam api ringan (APAR).
“Pemilik ruko atau kantor supaya mengupayakan agar memiliki alat pemadam kebakaran seperti tabung pemadam dan sistem tempat penyimpanan barang jangan terlalu menumpuk, apalagi barang yang mudah terbakar,” ujar Sutarno kepada jejamo.com, Jumat, 29/01/2016.
Selain itu, BPBD Kota Bandar Lampung meminta kepada masyarakat agar jangan menaruh atau menempatkan barang jangan ditumpuk menjadi satu disatu tempat dan harus memberi akses lewat jika suatu saat terjadi kebakaran serta selalu mengecek keadaan listrik.
Masyarakat, kata dia, juga harus memeriksa kabel listrik maksimal 5 hingga 10 tahun sekali. Pasalnya rata-rata kasus kebakaran yang ditangani BPBD Bandar Lampung disebabkan kosrleting listrik
“Masyarakat harus mempunyai nomor telepon pemadam kebakaran atau kalau bisa menempelkan nomor telepon pemadam kebakaran di depan rumah,” imbaunya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com