Jejamo.com, Bandar Lampung – Nilai impor provinsi Lampung mengalami penurunan pada Januari 2016 sebesar 23,73 persen dibanding Desember 2015 lalu sekitar 17,23 persen.
“Pada Januari 2016 mencapai 153,6 juta dolar mengalami penurunan sebesar 47,78 juta. Sedangkan Desember 2015 tercatat 201,3 juta, lebih rendah 32 juta dollar dibanding Januari 2015 yang tercatat 185,5 juta dollar,” kata kepala BPS Lampung, Yeane Irma Ninggrum, saat konfrensi pers di ruang Vicon lantai III BPS Lampung, Senin siang, 15/2/2016.
Menurutnya, penurunan impor terjadi pada beberapa komoditi utama, yakni binatang hidup turun 15,8 juta Dollar atau 56,32 persen dan ampas industri makanan 29,94 persen serta pupuk turun 23,14 persen.
“Sedangkan komoditi yang mengalami kenaikan, yakni gandum-ganduman naik 117,10 persen. pesawat mekanik naik sebesar 49,73 persen,” ucapnya.
Sementara itu, andil impor lima golongan barana utama terhadap total impor provinsi Lampung pada Januari 2015 mencapai 34,78 persen.
“Terdiri dari gandum-ganduman 11,42 persen, binatang hidup 8 persen, pesawat mekanik 6,47 persen dan ampas industri makanan 5,22 persen serta pupuk 3,67 persen,” jelasnya.
Sedangkan negara pemasok barang impor ke provinsi Lampung pada Januari 2016 berasal dari Qatar sebesar 41,4 juta Dollar, Uni Emirat Arab, 23, Juta Dollar, Australis 12,6 juta Dollar, Tiongkok, 12,4 juta Dollar, Argentina, 6,9 juta Dollar dan Korea Selatan 3,2 juta Dollar.
“Impor terbesar dari kelompok negara utama lainnya yang mencapai 99,5 juta Dollar, kemudian diikuti Asean 31,3 juta dollar dan Uni Eropa 10,7 juta dollar,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com