Jejamo.com, Pesawaran – Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran diproyeksi menjadi tempat eco-wisata mangrove. JAPFA Confeed membantu dengan melepaskan ribuan bibit ikan di area hutan mangrove.
Mitra JAPFA, Made Agus Setiawan mengatakan, luas pantai mangrove di Desa Gebang mencapai 88,7 hektare. Dia pun berharap warga bisa turut membantu kelestarian hutan mangrove karena itu adalah tempat biota laut seperti udang, ikan dan kepiting.
Menurut Made, peran JAPFA di sini sangat penting, karena ikut serta melestarikan pohon mangrove dan memajukan wisata Desa Gebang.
“Ini bisa lestari kalau ada manfaatnya. Sebab selama ini warga menganggap mangrove sekedar tanaman hijau tanpa manfaat lalu ditebang. Jika sudah tahu manfaatnya mereka akan pelihara ini,” terangnya, Rabu (28/8/2019).
Lanjutnya, kedepan pantai Desa Gebang akan dijadikan daerah wisata penanaman mangrove.
“Mengingat anak muda sekarang suka berwisata. Jado kami kenalkan wisata ini untuk menciptakan manfaat dan mau memelihara mangrove,” paparnya.
Dia menambahkan, biota laut di sini sudah mulai banyak ikan. Sebab, JAPFA telah melepas bibit ikan dan saat ini sedang melestarikan kepiting bakau serta budidaya kerang hijau.
“Jadi pada prinsipnya nanti bisa memberikan manfaat untuk warga dari sisi perikanan. JAPFA datang menjadi teman agar masyarakat desa menemukan caranya sendiri untuk menemukan dan memberdayakan serta membangun infrastruktur agar bermanfaat dan akan berlanjut,” katanya. [Andi Apriyadi].