Jejamo.com – Sekitar 25 ribu anak di Kore Utara dikabarkan mengalami gizi buruk akibat kekeringan dan pengurangan jatah makanan yang dilakukan pemerintah setempat.
Bencana tersebut membutuhkan perhatian serius dari seluruh dunia. Badan PBB untuk anak-anak, Unicef, mendesak bantuan sebesar 18 juta dollar AS untuk mengtasi gizi buruk di Korea Utara.
Jumlahuang yang diperlukan tersebut meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir akibat konflik global dan cuaca ekstrem.
Unicef melaporkan, pada 2015, kekeringan parah di Korea Utara melanda 4 provinsi agrikultur yang menyebabkan penurunan 20 persen produksi tanaman dibanding tahun 2014.
“Dampak dari kekeringan ini akan berlanjut hingga 2016. Jatah sereal dikurangi, berdampak pada keadaan kesehatan dan gizi serta anak-anak,” kata Unicef di laman kompas.com.
Bantuan internasional untuk Korea Utara kerap berkurang ketika pemerintah asing berusaha menekan Pyongyang untuk mengekang ambisi nuklirnya.
Para relawan mengingatkan bahwa kapan saja Korea Utara melakukan uji coba nuklir, seperti uji bom hidrogen bulan ini, dana asing kian mengering.
Selama 2015, Unicef hanya menerima dana 38 persen dari bantuan untuk Korea Utara sebesar 15,5 juta pound.(*)