Jejamo.com, Kota Metro – Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, sejumlah penjual bendra muali menggelar lapaknya di pinggir-pinggir jalan raya Kota Metro. Namun, di tengah PPKM dan zona merah Covid-19, mereka mengaku omzetnya menurun dibanding tahun lalu.
Hal itu seperti disampaikan Riswan Susanto (27), penjual bendera di Jalan Ahmad Yani, Iringmulyo, Metro Timur. Dia mengungkapkan omzet dagangnya sangat berkurang selama musim pandemi, ditambah penerapakn PPKM yang tidak kunjung usai.
“Kalau tahun kemarin kan belum ada PPKM, jadi penghasilan dari penjualan bendera ini dirasa masih lebih baik dari yang sekarang, karena terkadang kami bisa berdagang hingga malam, namun sekarang tidak bisa, takut ditertibkan petugas,” katanya kepada Jejamo com, Rabu, 4/8/2021.
Meski begitu, Riswan tetap bersyukur karena tidak dilarang dan masih tetap bisa berdagang di tengah wabah yang turut melanda Bumi Sai Wawai.
“Meski hasil dagang sangat minim, alhamdulillah saya masih bisa berdagang dan tidak ada pelarangan. Biasanya jelang Agustus sudah banyak yang beli, tahun ini terasa sekali penurunannya. Harga bendera bervariasi mulai Rp15.000 sampai Rp25.000. Untuk harga aksesoris mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000. Sedangkan untuk ornamen atau hiasan bangunan, harganya lebih mahal dibandingkan atribut perayaan HUT RI lainnya, mulai dari Rp250.000 sampai Rp350.000, tergantung ukuran dan jenis kain yang digunakan sebagai bahan dasar,” jelasnya.(*)[Abid Bisara]