Jejamo.com, Lampung Tengah – Menjelang pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lampung Tengah, calon bupati nomor urut 4 Murdianto mengaku tak henti-hentinya menangis semalaman, memanjatkan do’a agar diberi kelancaran dan kesabaran pada Pilkada.
“Saya berdoa dan berzikir, setiap sesudah saya berdoa saya pasti menangis. Dari semalam saya menangis. Apakah karena sembako, saya juga tidak tahu kenapa saya tak henti-henti menangis pada saat memanjatkan do’a,” ungkap Mudianto, Rabu 9/12/2015.
Dia berharap Pilkada Lampung Tengah dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Lampung Tengah lebih baik lagi.
Pada kesempatan itu, ia juga mengkritisi penyelenggara pemilu (KPU) terkait masih banyaknya warga yang belum mendapatkan C6 untuk menyalurkan hak pilihnya.
Ia menilai banyaknya warga yang tidak mendapatkan C6, disebabkan carut marut dalam menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) oleh KPU. “Ini imbas dari penetapan DPT yang carut-marut,” ujarnya usai menyalurkan hak suaranya di TPS 26 Kelurahan Bandarjaya Barat.
Empat pasangan calon bersaing dalam Pilkada Lampung Tengah 2015, yakni Samidjo – Fatoni (nomor urut1), Mustafa – Loekman (nomor urut 2), Gunadi Ibrahim – Imam Suhadi (nomor urut 3) dan Mudianto – Musa (nomor urut 4).(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com