Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Jembatan Menuju Musala Ar-Rahim di Banjarsari Butuh Perhatian Pemkot Metro

Jembatan kayu yang berada di depan Musala Ar-Rahim Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, butuh perhatian pemkot setempat untuk ditingkatkan kualitasnya. | Anggi/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – Sebuah jembatan yang menjadi akses menuju Musala Ar-Rahim di Jalan Mindi, RT57/RW12, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, kondisinya memprihatinkan. Bertahun-tahun digunakan warga, infrastruktur penghubung itu dibuat swadaya oleh warga dengan menggunakan kayu seadanya.

Dari pantauan Jejamo.com, diketahui prasarana berbahan kayu itu merupakan penghubung antara RT56 dengan RT 57. Dibangun dari hasil patungan masyarakat untuk mendukung akses menuju tempat ibadah. Papan yang digunakan sebagai lantai jembatan tampak rapuh termakan usia, beberapa keping telah bergeser dari tempatnya dan berpotensi membahayakan orang yang melintas. Persis di bawah jembatan terdapat saluran irigasi dengan kedalaman sekitar 3 meter.

Ketua RW 12 Kelurahan Banjarsari, Adi Sucipto, mengatakan warga sekitar musala berinisiatif membuat jembatan ala kadarnya, guna membuka jalur menuju tempat ibadah. Ketika rusak, masyarakat berinisiatif mengganti sendiri kayu yang jadi lantai jembatan agar tidak ambruk.

“Jembatan ini dibuat sekitar tahun 2016 dari swadaya masyarakat. Dulu, pertama kali dibuat cuma pakai bambu yang dianyam. Tahun 2022 kemarin dibangun ulang dengan memakai papan,” kata Adi Sucipto saat diwawancarai, Selasa, 21/2/2023.

“Ini sama sekali belum pernah tersentuh pembangunan. Diusulkan untuk dibangun melalui musrenbang sudah tiga kali, tapi mental terus. Padahal, ini penting sekali. Jaraknya cuma 70 meter dari jalan utama di depan itu, Jalan Walet,” tambahnya.

Menurut Adi, kondisi jembatan papan yang menggunakan bambu sebagai penopangnya itu kerap membuat sejumlah pengendara nyaris terpeleset ke dalam saluran irigasi yang berada tepat di bawah jembatan.

Senada dengan Adi. Ketua RT 57, Poniman mengonfirmasi pernah ada warga yang terperosok hingga tercemplung. “Ada dulu. Anak umur 6 tahun kepeleset jatuh. Orang tuanya dibantu warga lain sampai panik mencari tapi gak ketemu. Heboh, sampai satu kampung ikut bantu cari. Rupanya anak itu ada di kolong jembatan, kepeleset dan sampai 6 jam dia di bawah situ gak ketahuan,” ungkap Poniman.

“Ada juga, orang dewasa yang tercebur juga. Dia naik motor, nah motornya itu kesangkut di kayu lantai jembatan yang mencuat. Jadi dia terpental dan masuk ke irigasi,” timpalnya.

Baik Adi maupun Poniman berharap Pemerintah Kota Metro dapat memperbaiki akses menuju musala itu, mengingat beberapa waktu lagi bulan Ramadan akan segera tiba dan aktivitas ibadah bakal lebih intens di lingkungan warga setempat.(*)[Anggi]

Populer Minggu Ini