Jejamo.com – Presiden Joko Widodo mematok harga daging sapi harus turun hingga di bawah Rp 80 ribu per kilogram sebelum Lebaran tiba. “Sudah saya perintahkan sejak tiga pekan lalu,” ujar Jokowi di Yogyakarta, Senin, 23/5/2016.
Presiden juga sempat mengeluhkan tingginya harga daging sapi di pasar domestik yang mencapai Rp 120-130 ribu per kilogram. Setiap menjelang Lebaran, inflasi pada komoditas ini malah bisa melonjakkan harganya sampai Rp 15 ribu per kilogram. “Bertahun-tahun ini terjadi dan dianggap biasa. Bagi saya, ini tak biasa,” kata Jokowi.
Jokowi membandingkan harga komoditas daging sapi di pasar Singapura yang bisa hanya senilai Rp 50-55 ribu per kilogram pada level perdagangan retail. Menurut dia, bila harga daging sapi bisa murah di negara seperti Singapura, tentu situasi yang sama masih mungkin direalisasikan di Indonesia. “Menteri-menteri (yang bertugas menurunkan harga daging) memang lagi pusing, tapi ini soal niat, mau atau tidak,” tuturnya.
Dia mengaitkan masalah tingginya harga daging sapi selama ini dengan buruknya sistem distribusi logistik nasional. Jokowi mengatakan saat ini biaya distribusi logistik di Indonesia masih lebih besar 2,5 kali ketimbang negara-negara maju. Ongkos logistik, menurut dia, berpengaruh besar pada tingginya beragam komoditas kebutuhan massal para konsumen di dalam negeri.(*)
Tempo.co