Jejamo.com, Jakarta – Langkah pemerintah meredesain anggaran pada 2021 semestinya dapat memperbaiki rencana dan realisasi anggaran ke depan.
Berdasar hasil kajian pemerintah diketahui bahwa selama ini K/L terlalu banyak program dan kurang sinergi, situasi yang demikian menyebabkan banyaknya program yang tumpang tindih.
Anggota DPR RI Fraksi PKS Junaidi Auly mengatakan, sudah ada pengerucutan program dari 428 menjadi 102 program. Periciannya adalah satu program generik, 17 program lintas K/L, 84 program teknis spesifik K/L.
Junaidi melanjutkan, jumlah program yang sangat besar menjadi salah satu penyebab kurang efektifnya program-program tersebut.
Kondisi tersebut menyebabkan K/L kurang fokus terhadap program apa yang akan disasar.
Anggota Komisi XI DPR ini menambahkan bahwa konsep money follows program yang menjadi satu kesatuan dalam redesain anggaran.
“Diharapkan jangan hanya matang dikonsep, tetapi melempem dalam implementasinya. Program tersebut harus juga diimplementasikan dalam tataran ekonomi daerah,” kata dia dalam rilis.
“Kami berharap, redesain anggaran tersebut dapat meningkatkan kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama ini, kontribusi belanja negara terhadap pertumbuhan ekonomi tidak lebih dari 10 persen,” tutup Junaidi. []