Jejamo.com, Liverpool – Pola permainan yang diterapkan Jurgen Klopp bersama Liverpool yakni dengan sistem pressing tinggi, dikritik sebagai penyebab tingginya angka cedera pasukan The Reds selama diasuh oleh manajer asal Jerman itu.
Dilansir jejamo.com dari talksport.com, Kamis, 7/1/2015, kritik itu dilontarkan oleh Manajer Sunderland Sam Allardyce. Menurutnya, sistem tersebut membuat otot pemain mudah tegang dan mengakibatkan cedera serius. Hal itu terbukti dengan menepinya 10 pemain utama Liverpool selama ditukangi oleh Klopp.
“Saya rasa metode yang diterapkan Klopp menguras banyak energi pemain. Liga Premier Inggris sangat padat, sistem itu tidak membantu, justru semakin membuat pemain kelelahan. Untuk jangka panjang hal itu membuat cedera pemain,” ucap Big Sam.
Menanggapi kritik itu, Klopp menolak klaim dari Manajer Sunderland itu dan mengatakan metodenya bukanlah sumber masalah cedera para pemain utama Liverpool.
“Saya sangat berterima kasih dengan Sam. Dia adalah manajer sangat berpengalaman dan dia punya waktu untuk memikirkan masalah cedera Liverpool. Saya tidak punya waktu untuk ini,” ucap Klopp.
Klopp mengatakan sudah tahu bagaimana padatnya jadwal di Liga Premier Inggris. Menurutnya, penyebab utama cedera para pemainnya adalah padatnya jadwal tersebut.
“Tidak ada waktu untuk berlatih, hanya istirahat dan pertandingan adalah sesi utama dalam setiap minggunya.
Ia mengatakan, metode dan sistem permainan yang ia bawa ke Liverpool hanyalah upaya untuk membuat tim itu kembali berjaya di pentas Liga Premier Inggris.(*)