Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Jurnalis Lampung Tengah Galang Dana untuk Balita Penderita Jantung Bocor

Aksi penggalangan dana yang dilakukan para jurnalis Lampung Tengah untuk Afriqka Zumaroh, balita penderita jantung bocor. | Raeza/Jejamo.com
Aksi penggalangan dana yang dilakukan para jurnalis Lampung Tengah untuk Afriqka Zumaroh, balita penderita jantung bocor. | Raeza/Jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Tengah  – Untuk meringankan penderitaan keluarga Afriqka Zumaroh, balita penderita jantung bocor di Lampung Tengah, para jurnalis setempat melakukan penggalangan dana di Jalan Proklamator, Bandarjaya, Kecamatan Terbanggibesar, Senin, 28/12/2015.

“Ini bentuk partisipasi dan kepedulian jurnalis di Jurai Siwo. Mungkin hanya inilah yang bisa kita bantu. Harapan kita, masih banyak dermawan yang mau menyisihkan rezekinya. Selama dua hari sudah terkumpul Rp3,5 juta. Penggalangan dana ini akan dilakukan hingga besok,” ujar Suhery, salah satu jurnalis media cetak di Lampung Tengah.

Lamirin, ayah bayi mungil yang baru berusia satu tahun ini mengatakan, kondisi fisik dan kelincahan putrinya tak seperti anak seusianya. “Afriqka ketahuan mengalami jantung bocor sejak usia tiga bulan. Ketika itu Afriqka mengalami sesak nafas dan badanya panas. Saat dibawa ke puskesmas didiagnosis mengalami gizi buruk (gizbur),” jelasnya.

Selanjtnya, kondisi tak kunjung membaik, dirinya membawa ke klinik yang berada di Kampung Panggungan, Kecamatan Gunungsugih. ”Di klinik, anak saya dirawat selama 15 hari dan divonis TBC . Satu bulan setengah kemudian, anak saya kembali menjalani perawatan. Namun, kali ini dirawat di RSI Asy-Syifa Yukumjaya. Cuma dua hari di sana, dirujuk ke RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek, Bandar Lampung,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan dokter di RSUDAM, diketahui bahwa anak bungsunya menderita paru-paru dan jantung bocor.”Alhamdulillah, waktu itu sempat sembuh. Namun, pada 12 Mei 2015, anak saya dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita, Jakarta,” imbuh Lamirin.

Melihat kondisinya semakin membaik, kata Lamirin, dirinya bersama istrinya mencoba untuk membawa pulang. Ternyata hal itu  tak seperti yang dibayangkan. Empat bulan kemudian, tepatnya pada September 2015, kondisi sang anak makin memburuk.

“Saya dan istri sangat khawatir melihat kondisinya hari ke hari nggak stabil. Kami mencoba kembali membawanya ke RSUDAM. Sekarang anak saya beserta istri sedang di RS Harapan Kita menunggu operasi yang dijadwalkan pada 31 Desember 2015,” ujarnya.(*)

Laporam Raeza Hamdani, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini