Jejamo.com, Bandar Lampung – Memaksimalkan pelayanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun rumah susun untuk perawat dan mahasiswa di lahan Kotabaru, Lampung Selatan. Sesuai aturan, bangunan mempergunakan lahan seluas 3.000 meter persegi.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air (Kadis PKPD-SDA) Edarwan membenarkan, jika tanah eks Register 45 bagi rumah susun telah dibangun Pemerintah Pusat.
Menurutnya, bangunan itu akan dipergunakan bagi para pekerja Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH).
“Pertengahan tahun ini RSBNH diresmikan. Rumah susun untuk bidan, perawat, dan lainnya sehingga tidak usah pergi-pulang karena sudah dibuat tempat tinggal,” kata Edarwan kepada jejamo.com, Minggu, 9/4/2017.
Edarwan menjelaskan, rumah susun bertingkat tiga lantai yang dianggarkan oleh pemerintah pusat diharapkan selesai sesuai dengan kontrak dan dipergunakan tahun ini.
“Rumah sakit dioperasikan tahun ini dan tempat tinggal juga bisa digunakan,” kata mantan Penjabat Bupati Lampung Tengah ini.
Selanjutnya, lokasi yang dipilih pemerintah untuk membangun rumah susun di dekat lokasi kampus Itera.
“Rumah susun ini untuk PNS yang bekerja di Rumah Sakit Bandar Negara Husada agar dekat antara tempat tinggal dan juga tempat kerja, dan mahasiswa,” jelas Edarwan.
Rencana pembuatan rumah susun ini menggunakan APBN sekitar Rp87 miliar pada tahun 2017.
Selain di Kotabaru, di beberapa titik akan dibangun rumah susun seperti di wilayah Pringsewu untuk masyarakat. Sedangkan di wilayah Pesisir Barat akan dibuatkan rumah khusus tipe 36 untuk nelayan.
Sementara itu, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Lampung, Andrianto Wahyudi mengatakan, mengenai transportasi, pihaknya merencanakan mengunakan bus bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
”Rencananya menggunakan dua bus Kemenhub. Paling tidak ada dua unit yang dioperasikan di sana untuk mengangkut masyarakat yang ingin berobat,” ujarnya.
Meski demikian, mantan Kepala UPTD BSOT itu mengatakan, sampai saat ini masih menunggu izin trayek dan masih dikoordinasikan dengan PT Lampung Jasa Utama (LJU) mengenai trayek ini.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com