Jejamo.com, Lampung Utara – Kepala Dinas Perikanan Lampung Utara, Paswani Hasim meminta masyarakat pemilik keramba apung mewaspadai meningkatnya debit air selama musim hujan. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, menguapnya air dapat menyebakan endapan di dasar bendungan terangkat dan meracuni ikan.
Untuk itu Paswani meminta masyarakat pemilik keramba apung di bendungan Waytebabeng dan Wayrarem agar senantiasa waspada. “Mengingat curah hujan tinggi dapat menyebabkan endapan di dasar bendungan naik kepermukaan,” kata Paswani di ruang kerjanya, Selasa, 5/1/2015.
Paswani meminta petani tidak menebar benih terlalu banyak atau menunda kegiatan tersebut hingga curah hujan mulai berkurang. Hal ini bertujuan agar kerugian yang dialami tidak terlalu besar jika masalah endapan racun terjadi .”Jadi bagi petani yang menebar benih, jangan terlalu banyak. Sehingga bila terjadi kerugian tidak terlalu besar,” terangnya.
Pembudidaya ikan sendiri menurut Paswani, sejatinya sudah menyadari kondisi ini. ” Tentunya mereka akan lebih waspada, agar kejadian serupa yang juga pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya dapat diantisipasi,” katanya.
Terkait besarnya debit air saat musim hujan di kedua bendungan ini, Paswani mengatakan, keberadaan keramba petani pembesaran ikan tidak akan hanyut karena sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
“Yang lebih kita khawatirkan yaitu setiap musim penghujan, terjadi perubahan suhu sehingga memicu naiknya endapan racun dari dasar bendungan ke permukaan,” terangnya.(*)
Laporan Defri wartawan Jejamo.com