Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Suhendar Zuber, mebantak adanya pungli terhadap para guru setelah cairnya dana sertifikasi di kota Tapis Berseri.
“Tidak dibenarkan adanya pemungutan, karena kami hanya melihat angkanya saja, tidak fisiknya,”kata Suhendar saat diwawancarai Jejamo.com dilingkungan DPRD kota Bandar Lampung, Senin, 1/8/2016.
Ia meminta agar guru yang merasa terkena pungli dapat langsung bertemu dengannya. Pasalnya, bisa saja dugaan pungli ini adalah perbuatan operator dengan mengatasnamakan Dinas Pendidikan kota Bandar Lampung yang meminta. “Saya membayangkannya saja tidak berani. Apalagi melakukannya,”ujarnya.
Ia menegaskan, Dirinya siap dipertemukan dalam DPRD kota Bandar Lampung menggelar hearing dengan guru yang terkena pungli ini.
Kadisdik kota Bandar Lampung, Suhendar Zuber menyatakan kesiapannya apabila pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya pemotongan sertifikasi guru di kota Tapis Berseri.
Suhenda membuka pintu selebar-lebarnya bagi pihak kepolisian untuk menyelidiki masalah tersebut dan memproses oknum tersebut apabila terbukti melakukan pemotongan dana sertifikasi guru.
“Kalau memang ada buktinya, silahkan diproses secara hukum, pokoknya kepala dinas tidak ingin adanya kejadian seperti itu,”ujarnya
Sementara itu Wakil ketua FMGI kota Bandar Lampung, Muadin, Dirinya siap untuk dipertemukan dengan Kadisdik kota Bandar Lampung guna mengklarifikasi adanya dugaan pungli ini.
“Kalau saya bukan masalah duitnya, kalau duit bisa dicari. Tetapi untuk misi moral yang bisa rusak apabila tradisi seperti ini terus berlanjut.
Menurutnya, pihak sekolah SMA 14 selalu meminta sumbangan ke para guru sebesar Rp50 ribu usai pencairan dana sertifikasi. Oleh, karena itu, sambung dia, akan lebih baik apabila keduabelah pihak bisa pertemukan agar masalah ini bisa segera selesai.
“Kalau bisa membereskan itu, siapa tahu nantinya bisa menyelamatkan guru SD – SMA agar tidak terzholimi. Karena Oktober nanti, SMA akan diambil alih ke provinsi,”ujarnya
Sementara itu, ketua komisi IV DPRD kota Bandar Lampung, Syarif Hidayat mendatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi Disdik kota Bandar Lampung dengan para guru melalui hiring agar dugaan pungli ini bisa selesai. “Kami akan klrifikasi saja oknum yang melakukan pungli ini agar bisa dilakukan pembinaan aparatur,” jelasnya.
Sebelumnya, Berdasarkan informasi yang dihimpun Jejamo.com, Polda Lampung sempat meninjau beberapa sekolah tingkat SMA di Bandar Lampung terkait adanya dugaan pemotongan dana sertifikasi guru yang dilakukan oleh Disdik Kota Bandar Lampung. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com
Â