Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Kahmi Lampung Gelar Diskusi Bulanan Membangun dari Kampung

Fauzi Heri. | Sugiono/Jejamo.com
Fauzi Heri. | Sugiono/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung –  Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional tidak lepas dari prinsip-prinsip otonomi. Wujud otonomi yaitu dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab secara proporsional dengan lebih menekankan pada prinsip-prinsip demokrasi.

Peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan,  serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah merupakan prinsip demokrasi pembangunan.

Hal itu juga sejalan dengan agenda Nawacita “membangun Indonesia dari pinggiran dengan daerah dan desa dalam negara kesatuan” visi misi Gubernur Lampung Maju dan Sejahtera tahun 2019. Demikian benang merah diskusi bulanan Kahmi Lampung.

Diskusi bertema “Membangun Lampung dari Kampung” itu menghadirkan beberapa pembicara, antara lain dosen Fakultas Ekonomi Unila Muslimin, Wakil Ketua DPRD Lampung Pattimura, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Lampung Yuda Setiawan, dipandu moderator Fisman Bedi dan Ketua DPD IPPMI Lampung Ali Rukman. Acara  dihadiri puluhan kader HMI di Kedai Kopi Kita-Kita Jalan Purnawirawan Gunungterang, Bandar Lampung, Sabtu malam, 22/7/2017.

Pimpinan Redaksi Website Kahmi Lampung Fauzi Heri mengatakan, kegiatan perdana yang digelar oleh pihaknya harapannya bisa menjadi alat untuk menyampaikan gagasan-gagasan untuk masyarakat.

“Kahmi juga merupakan alat untuk menyampaikan informasi yang baik kepada masyarakat luas. Sehingga apa yang menjadi gagasan dan pemikiran yang kita sampaikan bisa bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.

Moderator diskusi yang juga Rektor STTN Fisman Bedi mengatakan, membangun dari kampung memang harus diterapkan. Karena sejak zaman kolonial juga sudah dibahas bahwa membangun dari kampung.

“Karena awal mulanya semua itu datang dari kampung. Karena Nawacita membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam negara kesatuan,” ucapnya.

Muslimin menyampaikan mengenai badan usaha milik desa (Bumdes). Maka itu, ke depan, menekankan alokasi dana dan program yang sentralistis untuk menumbuhkan mentalitas.(*)

Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini