Jejamo.com, Mesuji – Sejumlah warga Desa Rejo Mulyo, Kecamatan Way Serdang, Mesuji mengeluhkan pelaksanaan program Bantuan Perumahan Layak Huni yang dimotori oleh aparatur kampung. Mereka menilai aparat kampung tidak transparan dan diduga telah menyelewengkan dana bantuan.
Indikasi sementara bahwa ada permainan kepala desa dengan aparatur Desa Rejo Mulyo. Program bantuan perumahan layak huni yang sayogyanya terlaksana sejak Desember 2016. Namun hingga memasuki Desember 2017 masih belum terlaksana. Dana bantuan tersebut diketahui seniali Rp 26 juta dan bersumber dari APBD Kabupaten Mesuji.
Mbah Mul, salah satu warga Desa Rejo Mulyoyang mendapat bantuan tersebut hingga hari ini kondisi rumahnya masih acak-acakan karena dibongkar aparatur desa namun belum dibangun kembali. “Itu batako dipegang saja hancur mas, saya gak mau lah. Waktu bikin dulu tukangnya sudah saya kasih tau kok batako itu buruk, namun kata si tukang satu sak semen harus jadi seratus batako atas dasar arahan kepala desa,” ujar Mbah Mul.
Sementara menurutnya pengerjaan rumahnya berjalan sangat lambat. Terutama karena pasokan material pembuatan rumah kerap tersendat. Mbah Mul mengaku kondisi rumahnya yang acak-acakan tersebut sudah berlangsung berbulan-bulan.
Sementara itu, Kepala Kampung Rejo Mulyo tak dapat dihubungi untuk dimintai keterangnnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Sunyoto, Wartawan Jejamo.com