Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Kakek Tukimin, 27 Tahun Jadi Sopir Ambulans di RSUD Pringsewu Lampung

Tukimin sedang mencuci ambulans kesayangan di RSUD Pringsewu. | M Aziz Edi/Jejamo.com
Tukimin sedang mencuci ambulans kesayangan di RSUD Pringsewu. | M Aziz Edi/Jejamo.com

Jejamo.com, Pringsewu – Kakek Tukimin kini berusia 69 tahun. Ia yang berasal dari Pagelaran, Pringsewu, istiqomah menjadi sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu selama 27 tahun.

Dengan sukacita seperti baru mendapatkan sebuah kado istimewa, ia menerima tawaran sebagai sopir ambulans pada tahun 1989. Tahun itu adalah tonggak kariernya sebagai sopir ambulans. Tukimin adalah ayah dari lima anak.

Ia bercerita, awalnya ia ragy menjadi sopir mobil ambulans. Konon, sopir ambulans itu pekerjaan yang rada horor karena berkenaan dengan membawa jenazah.

Namun, demi menyambung hidup bersama keluarga yang dicintainya, Pak Min, begitu ia biasa disapa, bertekad atas segala risiko.

Pria santun tersebut menuturkan, ia harus berjaga di RSUD Pringsewu setiap saat karena bisa jadi ada pasien yang harus dirujuk.

Laki-laki berperawakan tinggi semampai berkulit sawo matang itu rajin merawat ambulans yang telah 27 tahun menemaninya.

Dengan kaus singlet, ia mencuci mobil tersebut. Dengan penuh ketelitian, setiap bagian mobil dibersihkan oleh kakek dari tiga cucu itu.

Ketika bercerita tentang pengalaman selama menjadi sopir ambulans, Pak Min tersenyum. Pasalnya, ia pernah harus mengantar pasien yang akan melahirkan.

Ia harus berjuang beradu kecepatan di jalan raya agar cepat sampai di rumah sakit tujuan. Ia tak ingin pasien dan anak yang ada dalam kandungan lahir sebelum ada pertolongan bidan atau dokter.

Jantungnya berdetek kencang seperti prajurit yang akan berperang di medan tempur. Keringat bercucuran deras mengalir dari kepala hingga kaki. Seolah menunjukkan keringat pun ikut memperjuangkan pasien tersebut.

Saat bekerja, Pak Min berusaha mengendalikan mobil dengan mantap meskipun melaju kencang. Kaca spion dalam mobil  pun tak luput dari pandangannya, bagaikan CCTV.

Saat bekerja Pak Min acap melafalkan Asmaul Husna dan  berdoa memohon perlindungan Allah agar selamat sampai tujuan.

“Setiap usai tugas saya selalu membaca alhamdulillah,” katanya.

Pak Min juga terbilang pemeluk Islam yang taat. Ia senantiasa menyempatkan diri salat lima waktu di masjid. Salat duha rajin ia tunaikan sebelum beraktivitas.

Kini, 27 tahun sudah ia bekerja sebagai sopir ambulans. Ia berpesan agar generasi muda bekerja keras menuntut ilmu supaya di kemudian hari menjadi orang yang berguna. Salam takzim buatmu, Pak Min.(*)

Laporan M Aziz Edi, Kontributor Jejamo.com

Populer Minggu Ini