Jejamo.com -Sebuah studi yang dilakukan di Cina menyebutkan, komponen di dalam obat anti-diabetes yang dikenal sebagai anti-oksidan mungkin dapat memicu penyebaran tumor. Rabu, 13/4/2016.
Studi tersebut, yang disiarkan di dalam jurnal Science Translational Medicine, menyatakan anti-oksidan mungkin perlu diatur dengan peringatan buat pasien diabetes yang juga terserang kanker.
Diabetes diduga meningkatkan risiko banyak kanker, dan jumlah pasien diabetes yang juga menderita kanker setiap tahun terus meningkat. Tapi informasi bagaimana obat anti-diabetes mempengaruhi kanker masih sangat minim. Tulis studi yang dipimpin oleh Hongting Zheng dan Shicang Yu dari Third Military Medical University di Chongqing, China.
Anti-oksidan, zat yang melindungi jaringan dari spesies reaktif oksigen beracun, biasa digunakan untuk merawat pasien diabetes, tapi bukti yang bertambah dari studi pada hewan menyoroti potensi obat itu mempercepat pertumbuhan kanker atau metastasis.
Di dalam studi itu, para peneliti mempelajari dampak dari dua kelas umum obat anti-diabetes dengan kandungan anti-oksidan pada tikus yang memiliki kanker liver dan usus, demikian laporan Xinhua.
Para peneliti tersebut mendapati, meskipun obat itu tidak meningkatkan risiko perkembangan kanker, obat tersebut mempercepat penyebaran tumor yang ada. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa obat itu juga mengaktifkan apa yang disebut jalur penanda NRF2, yang mempercepat penyebaran tumor.
Jika terbukti pada manusia, temuan tersebut akan memberi peringatan agar dokter tidak memberikan obat yang berisi anti-oksidan jenis itu kepada pasien diabetes yang juga menderita kanker.
“Hasil kami menantang pandangan tradisional mengenai penggunaan anti-oksidan, yang mengira obat ini melindungi sel dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal oksigen bebas, mengurangi risiko tumorigenesis dan meningkatkan prognosis pasien kanker,” kata Zheng dan Yu di dalam surel kepada Xinhua.(*)
Tempo.co