Jejamo.com, Bandar Lampung – Peluang bakal calon gubernur nonpetahana (non-incumbent) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2018 masih besar. Syaratnya, sejak bulan ini sudah bergerak dengan cepat dan berupaya menaikkan popularitas dan elektabilitas. Dengan demikian, kans kuda hitam selain para petahana gubernur, wali kota, dan bupati, masih besar.
“Masyarakat pemilih ini bukan ideologis. Mereka masih pragmatis. Maka, jika bulan ini mulai bergerak saja dengan memanfaatkan basis jaringan, media massa, media sosial, dan simpul-simpul massa, kans masih besar. Memang berat, makanya mesti cepat bergerak,” ujar dosen FISIP Universitas Lampung Dedy Hermawan kepada jejamo.com, Sabtu, 1/4/2017.
Dedy mengatakan, untuk memburu dukungan publik dan partai, bakal calon memang mesti gerak cepat. Mereka, kata Dedy, mesti maksimal memanfaatkan basis jaringan, simpul massa, media massa, dan media sosial.
“Masih ada peluang kok. Apalagi kalau bakal calon nonpetahana bisa memberikan harapan besar kepada masyarakat berupa ide-ide yang baru. Termasuk juga mungkin mengupas kelemahan program pembangunan para petahana,” ujarnya.
Dedy mengatakan, tantangan terbesar bakal calon gubernur nonpetahana adalah menaikkan angka popularitas dan elektabilitasnya.
“Metode survei bisa digunakan per beberapa bulan untuk mengetahui seberapa kenal masyarakat kepada bakal calon itu. Termasuk persentase keterpilihannya oleh publik. Masih ada waktu. Asal gerak cepat dan memaksimalkan semua potensi, angka elektabilitas masih bisa dikerek,” pungkasnya.
Pilgub Lampung sendiri akan digelar Juni 2018. Sejumlah petahana disebut-sebut serius maju dalam perhelatan itu. Bahkan, beberapa sudah membuat tim pemenangan.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com