Jejamo.com, Tanggamus – Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kotaagung Timur Tanggamus, terkesan kurang terawat.
Listrik dan air tidak menyala, padahal lantor ini menaungi puluhan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan ratusan Kelompok Tani (Koptan) yang ada di Kotaagung Timur.
Menurut Koordinator Penyuluh Pertanian Kotaagung Timur, Mursalin saat diwawancarai Jejamo.com di ruanganya Senin 24/6/2019, sebenarnya bukan karena tidak terawat, melainkan karena tidak ada biaya operasional.
“D isetiap ada rakor dan pertemuan, kami selalu mengusulkan ke pihak Dinas, khususnya kepada Kabid Saspras, tapi sampai saat ini belum ada,” kata Mursalin.
Menurut Mursalin, semenjak BP4 K dibubarkan, pihaknya tidak lagi mendapatkan biaya operasional kantor.
Padahal dulu saat ada BP4 K, pihaknya rutin mendapatkan. Sekarang, kata dia, tidak ada lagi.
Berbeda dengan BPP yang mempunyai aset seperti BPP Kecamatan Kotaagung, Wonosobo, Talang Padang, dan Pulau Panggung yang mempunyai pemasukan.
Kabid Saspras Wakijan didampingi Kasi Penyuluh Pertanian Ahmad Irsan kepada Jejamo.com mengatakan, untuk operasional Kantor Balai Penyuluh Pertanian memang tidak ada.
“Ini berlaku nasional bukan hanya di Tanggamus. Sekarang mekanismenya proposal elektronik. Tahun depan dianggarkan,” kata dia.
“Kalau yang dari pusat itu langsung, ketika ada rehab BPP memang sudah ada plafonnya. Yang sekarang ada di Kecamatan Air Naningan, Talang Padang dan Pulau Panggung,” jelas Ahmad Irsan, Kasi Penyuluhan. [Zairi]
