Jejamo.com, Bandar Lampung – Kapal yang terbakar di PT. Daya Radar Utama (DRU) diketahui kapal milik PT. Pupuk Sriwijaya yang sedang dalam perbaikan dan bermuatan kosong. Diduga api muncul dari bagian bawah saat pekerja sedang mengelas.
“Pemicunya diduga dari solar, karena di dalam kapal itu ada pekerja yang sedang mengelas sehingga diduga api dari las itu menyambar ke bahan bakar solar,” ujar Suhardi Syamsi, Kabid Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, saat ditemui di di ruangannya, Selasa, 18/4/2017.
Menurut Suhardi, hingga saat ini api masih sulit untuk dipadamkan, karena, karena posisi titik api di bagian bawah kapal.”Kami kesulitan sebab akses untuk masuk kedalam bawah bagian kapal atau tempat titiknya api sangat sulit dan berbahaya untuk petugas,” terangnya.
Dia menuturkan, pihaknya sudah berupaya untuk memadamkan api dan mencari tempat titik api dari berbagai tempat. Namun, api belum juga dapat dipadamkan.
“Kami mendapatkan informasi terjadi kebakaran sekitar pukul 11.30 WIB. Dan sudah sekitar 6 jam api belum juga dapat dipadamkan. Kami sudah upayakan menggunakan media foam liquid disemprotkan agar tidak menyebar titik apinya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya menurunkan lima mobil pemadam kebakaran BPBD Kota Bandar Lampung dan dibantu dua unit mobil emergensi dari PT. Bukit Asam untuk melakukan pemadaman.”Kami juga menurunkan 30 personil petugas pemadam,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sebuah kapal di PT. Daya Radar Utama (DRU) terbakar, Selasa. belum diketahui penyebab api muncul dari mana. Sebab, pihak PT. DRU belum dapat dimintai konfirmasi terkait peristiwa tersebut.
Bahkan, sejumlah wartawan cetak dan elektronik tidak diizinkan untuk melakukan peliputan kapal terbakar tersebut oleh satpam yang berjaga di depan PT DRU yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, By Pass, Panjang, Kelurahan Serengsem, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
