Jejamo.com, Jakarta – Foto tujuh anggota polisi di lingkungan Mabes Polri dan Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) menyita perhatian publik. Banyak yang berspekulasi pertemuan ini berkaitan dengan keluarnya SP3 bagi korporasi yang diduga sebagai pembakar hutan dan lahan di Riau.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tujuh polisi tersebut akan dipanggil ke Mabes Polri untuk dimintai keterangan perihal pertemuan itu. Tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Propam) pun telah diterjunkan mengumpulkan saksi dan bukti.
“Kami dalami betul sampai mereka dipanggil ke Mabes Polri minggu-minggu ini. Akan kami panggil kalau memang ada pelanggaran,” kata Tito seperti dilansir merdeka.com, Senin, 5/9/2016.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini memastikan pertemuan tujuh anggota Polri itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan keluarnya SP3 15 kasus kebakaran hutan dan lahan.
“Ini jelas tidak berkait dengan kasus SP3. Ini yang perlu kami klarifikasi seolah ada pihak yang mengaitkan SP3 atau kongkow ini dalam rangka SP3. Itu tidak,” tegas Tito.
Sebelumnya, beredar foto sejumlah perwira menengah berpangkat Komisaris Besar di lingkungan Mabes Polri dan Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL), yang diduga bermasalah atas kebakaran hutan dan lahan, di Hotel Grand Central kota Pekanbaru. Foto itu pun menjadi viral di media sosial dan mendapatkan sorotan.
Akibatnya, foto itu pun menjadi tudingan terhadap para perwira tersebut dan dikaitkan dengan penerbitan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3), terhadap 15 perusahaan di tahun 2015.(*)