Jejamo.com, Kota Metro – Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo mengintruksikan dinas terkait untuk selalu mengecek dan memantau fasilitas pencuci tangan di Kota Metro agar tidak kosong. Intruksi ini dilakukan usai munculnya klaster di tempat keramaian seperti pasar, tempat ibadah, dan kantor.
“Sehubungan dengan meningkatnya angka penularan Covid-19 yang cukup tinggi dan menimbulkan klaster, terutama di tempat yang menimbulkan keramaian, serta keluhan masyarakat seringnya tempat pencuci tangan yang disediakan pemerintah kerap kosong, saya akan mengintegrasikan OPD terkait, untuk selalu mengontrol fasilitas pencuci tangan agar jangan sampai kosong. Hal ini dilakukan agar protokol kesehatan tetap berjalan,” kata Bangkit Haryo Utomo saat dikonfirmasi usai apel Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)di Kecamatan Metro Barat, Senin, 26/4/2021.
Bangkit juga menyampaikan, terkait pencuci tangan yang merupakan sebagian dari protokol kesehatan 5M, Wali Kota Metro telah menyiapkan Perwali yang mengatur di setiap toko dan perkantoran wajib menyediakan alat pencuci tangan.
“Munculnya klaster yang cukup tinggi akibat libur panjang, membuat angka penularan Covid-19 mulai meroket. Angka penularan hingga 20 penderita setiap harinya, jadi Wali Kota Metro sudah menyiapkan Perwali yang mengatur setiap toko di pasar wajib menyediakan alat pencuci tangan. Begitu juga di Pemkot Metro, di setiap ruangan wajib ada hand sanitizer dan pegawai wajib membawa juga,” jelasnya.
Hari ini, imbuh Bangkit, Pemkot Metro melakukan apel PPKM serentak di lima kecamatan yang melibatkan personel gabungan TNI-Polri, Pol PP, BPBD dan perangkat kecamatan untuk kembali menyosialisasikan bahaya Covid-19 “Meski masyarakat sudah bosan dengan Covid-19, pemerintah akan terus mengingatkan pentingnya 5 M, agar kasus terkonfirmasi Covid-19 dapat teratasi,” ujar Bangkit.(*)[Abid Bisara]