Jejamo.com, Lampung Tengah – Bupati Lampung Tengah, Mustafa mengunjungi kediaman Yepriana (59), warga Yukumjaya, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Dalam kunjungannya, Mustafa didampingi wakil bupati Loekman Djoyosoemarto meminta agar anggota keluarga yang ditinggalkan bersabar menghadapi ujian.
“Bersabar ya, ikhlaskan kepergian Ibu, apa yang sudah kamu baktikan kepada orangtua insya Allah menjadi ladang ibadah,” ujar Mustafa kepada Supriyanto (35), anak tertua korban, Jumat 15/7/2016.
Pasca kematian Ibunya, Supriyanto mengalami kesedihan mendalam. Ia tidak menyangka ibunya ,yang telah lama menderita kanker payudara, dalam aksi bunuh diri juga membunuh adiknya, M. Khoirul (8), yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Selain memberikan santunan kepada keluarga Yepriana, Mustafa menghimbau kepala keluarga di Lampung Tengah dapat memberikan waktu dan perhatian kepada anggota keluarga. “Sebaiknya para kepala keluarga yang bekerja jauh dari rumah memonitor keadaan anggota keluarganya. Sehingga jika ada permasalahan dapat diketahui secepatnya,” jelas bupati kepada jejamo.com.
Yanto (55), suami dari Yepriana diketahui telah lama bekerja di luar daerah. Saat istrinya bunuh diri, Yanto sedang berada di Bandung. Menurut penuturan warga, Yanto jarang pulang untuk melihat kondisi Istrinya.
“Kematian Yepriana justru tetangga yang memberitahu suami korban, tapi kami belum informasikan ke Yanto jika anaknya yang bungsu terut dibunuh oleh Yepriana,” ujar Prapto, tetangga yang turut mengurus jenazah Yepriana dan Khiorul.
Atas kejadian ini, Mustafa mengatakan akan segera memberi penyuluhan kepada masyarakat Lampung Tengah, agar kepala keluarga lebih intensif membangun komunikasi dengan anggota keluarga. “Pemerintah Lampung Tengah akan menekankan aparatur kampung lebih intensif memberikan penekanan kepada para kepala keluarga di daerahnya,” tuturnya.(*)
Laporan Raeza Handani, wartawan Jejamo.com