Jejamo.com, Jakarta – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya kini tengah berusaha untuk menemukan celana dari saksi Jessica Kumala Wongso, yang ia pakai ketika bertemu Wayan Mirna Salihin di hari kematiannya di Olivier Cafe pada Rabu dua pekan lalu.
Celana itu diduga dapat menjadi petunjuk dalam mengungkap kasus kematian Mirna yang disebabkan racun sianida dalam es kopi Vietnam yang ia minum.
“Ada keterangan salah satu saksi yang mengatakan bahwa yang bersangkutan membuang celana Jessica,” ujar Kombes Krishna Murti, Rabu, 20/1/2016.
Ia mengatakan, penggeledahan yang dilakukan di rumah Jessica sepekan lalu tak menemukan celana itu. “Kami cari ke tempat sampah sampai ke pol sampah tidak ketemu sampai sekarang,” kata dia.
Meski demikian, Krishna masih belum mengetahui hubungan celana itu dengan kematian Mirna. “Saya tanya ke saksi itu, kenapa mesti dibuang? Alasannya karena celananya robek,” kata Krishna. “Jadi belum tahu, karena belum ketemu.”
Sementara menurut kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo Sukinto mengatakan, celana itu dibuang atas inisiatif pembantu Jessica. “Dia bilang ke Jessica, Non, celananya sudah robek dibuang saja ya?” ujar Yudi. Menurutnya saat itu Jessica juga mengatakan “Ya”
“Saya tidak tahu kenapa sekarang dicari celananya, mungkin dikira ada sesuatu. Padahal memang besar robeknya di bagian bawah saat Jessica membopong Mirna ketika akan dibawa ke rumah sakit,” papar Yudi.
Berdasarkan prarekonstruksi, pada Senin minggu lalu, Jessica datang lebih dulu ke cafe itu dan memesan cocktail, sazerac, dan es kopi Vietnam. Beberapa menit kemudian, Mirna datang bersama Hani. Saat akan meminum es kopi Vietnam itu, Mirna terlebih dulu mencium baunya.
Mirna kemudian menyeruput kopinya. ” It’s awful, it’s so bad,” kata Mirna, seperti dikatakan Hani. Tak berapa lama, Mirna merasa kepanasan hingga kejang-kejang, dan mulutnya mengeluarkan busa.(*)
Tempo.co