Senin, Desember 16, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Pengemudi yang Bikin Mobil Cepat Rusak

Ilustrasi. | Rio Yunizar

Jejamo.com, Bandar Lampung – Ada beberapa kebiasaan buruk pengemudi yang bisa menyebabkan mobil cepat rusak.

Padahal, kalau sudah masuk bengkel dan butuh perbaikan serius, duit yang dikeluarkan bisa jadi lumayan.

Nah, ketimbang demikian, kita hindari yuk beberapa kebiasaan ini.

Pertama, tidak memanaskan kendaraan

Meski mobil makin ke sini makin modern, memanaskan sesaat sebelum melajukannya adalah kebiasaan yang baik.

Maka itu, biasakan memanaskan kendaraan sebelum ngacir di jalanan. Segera tancap gas begitu mobil hidup dipercaya memendekkan usia pakai kendaraan.

Ketimbang cepat rusak, yuk panaskan mobil sebelum benar-benar kita ngaspal ke jalanan.

Kedua, meletakkan tangan di tuas gigi

Kadang enggak sadar tangan berada di tuas gigi. Mungkin karena capek, tak terasa tangan berada di tuas gigi. Ini bisa menyebabkan tekanan pada tuas dan merusak komponen di dalamnya.

Daripada begitu, tetap tempatkan tangan di setir deh. Itu lebih aman dan nyaman.

Ketiga, membawa beban berlebihan

Biasanya saat mudik, pengemudi membawa barang dalam jumlah banyak. Selama masih dalam kapasitas yang memadai, tentu tidak masalah.

Namun, jika berlebihan akan membuat pengemudi tidak lincah saat mengendarai mobil.

Beban berlebih bisa menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih banyak dan tekanan pada rem dan suspensi lebih kuat.

Keempat, menginjak pedal kopling terlalu lama

Ada pengemudi yang pada saat lampu merah menekan pedal kopling selama mungkin. Mungkin tujuannya supaya begitu lampu hijau, ia bisa lekas melajukan kendaraan. Padahal, ini bisa menyebabkan bagian kopling bergesekan dan cepat rusak.

Ada baiknya, atur tuas gigi pada posisi bebas saja. Baru setelah lampu hijau menyala, gigi masuk dan kendaraan melaju dengan perlahan. Itu lebih aman deh.

Kelima, mengubah gigi mundur ke maju atau sebaliknya tanpa menunggu mobil berhenti total

Karena mau cepat, kadang sebelum mobil berhenti total, kita sudah mengubah posisi gigi supaya bisa ngacir. Demikian pula sebaliknya.

Supaya mobil awet, biasakan mobil berhenti dulu saat posisi mundur, kemudian masukkan gigi maju. Itu lebih bijaksana.

Keenam, buru-buru menstarter

Sistem bahan bakar injeksi dilengkapi dengan check ingine. Saat kunci kontak pada posisi on, check engine akan menyala beberapa saat kemudian mati.

Nah, saat mati itulah waktu terbaik menstarter. Waktunya mungkin 3-4 detik. Ini bisa menyebabkan mesin kita awet.

Durasi 3-4 detik itu, dikutip dari liputan6.com, adalah waktu sistem injeksi menerima data dari seluruh komponen mesin.

Semoga menghindari kebiasaan buruk itu membuat mobil kita awet.

Oh iya, jangan lupa memeriksa kondisi ban dan rajin servis.

Demikian dirangkum redaksi dari beberapa artikel di liputan6.com. []

Populer Minggu Ini