Jejamo.com, London – Chris Herbet, kehilangan kaki kanannya akibat di bom oleh pelaku yang kebetulan muslim saat bertugas di Irak pada tahun 2007 lalu. Saat itu ia masih berusia 17 tahun saat bertugas bersama Tentara Kerajaan Inggris saat invasi di Irak.
Kini di tengah kembali ramainya sentimen anti Islam yang disuarakan berkaitan dengan peledakan bom yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris ISIS, Chris Herbet menolak untuk menjelekkan Islam.
“Aku kehilangan kaki karena ledakan bom dari seorang muslim. Namun pada saat yang sama seorang pria muslim juga kehilangan lengannya saat bertugas mengenakan seragam tentara Inggris,” ujar Chris dalam status facebooknya, seperti dilansir jejamo.com dari Liputan6.com, Sabtu, 12/12/2015.
Dia menjelaskan, usai terkena bom tersebut banyak muslim yang memberikan bantuan.
“Di dalam helikopter yang membawa ku petugas medisnya beragama Islam. Dokter yang melakukan pembedahan kaki ku juga beragama Islam juga dengan perawat yang menjadi bagian saat menyelamatkan nyawa ku,”
“Juga seorang dokter muslim yang memberikan ayahku ketenangan dan nasihat di pub, ketika dia tidak tahu cara menangani efek samping dari obat-obatan yang aku konsumsi.”
Herbet juga menulis ia justru menaruh kekecewaan dengan orang kulit putih di Inggris karena melakukan diskriminasi terhadapnya.
“Orang kulit putih asal Inggris meludahi pacarku, karena mau pacaran dengan orang difabel” kata dia. Pria itu berharap kekasih Herbert mau berpaling padanya.
“Menyalahkan umat Muslim karena aksi kelompok seperti ISIS dan Taliban, sama halnya menyalahkan umat Kristiani atas tindakan kelompok KKK atau Gereja West Boro Baptist.”(*)