Berita Tanggamus, Jejamo.com – Selain memiliki keindahan alam, Kabupaten Tangamus, Lampung, juga meyimpan keindahan flora. Salah satunya anggrek bulan dari Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.
Tanaman ini memiliki karakter sedikit berbeda dengan angrek bulan jenis lain seperti yang telah dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat.
Jika biasanya tangkai bunga anggrek bulan berbatang keras dan menjulang ke atas (vertikal). Jenis yang ditemukan di Kecamatan Kelumbayan Tanggamus ini, memiliki tangkai bunga yang menjuntai ke bawah.
Bunganya berwarna putih, tanpa aroma, dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan memiliki mahkota berwana emas. Bunga anggrek bulan butuh waktu lama untuk layu dari tangkainya. Bunga baru bisa tumbuh dari tangkai yang telah berbunga sebelumnya.
Jauhari, pecinta tanaman di Kabupaten Pringsewu, mengatakan, ia mulai merawat anggrek bulan spesies asli Kelumbayan Tanggamus ini sejak tahun 1992. Anggrek ini ia dapat saat mencari bahan bonsai di Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus.
Untuk pengembang biakan anggrek jenis ini cukup sulit. Ia hanya mengandalkan pengembang biakan alami.
Menurut bapak empat anak ini, setelah berumur di atas tiga tahun, tanaman angrek miliknya biasanya mengeluarkan tunas baru. Saat tunas mulai tumbuh besar, bisa dilakukan pemisahan dari tanaman induk. Untuk media tanam sangat baik bila menggunakan sabut kelapa.
Untuk perawatan, anggrek bulan dari Kelumbayan Tanggamus ini, butuh disiram air tiap hari dan tidak boleh berada di bawah terik matahari langsung. Terutama sinar matahari pada siang hari.(*)
Laporan Budi Bagus Darmawan, Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya