Jejamo.com, Lampung Timur – Kurangnya bangunan untuk pedagang selama pembangunan pasar Pekalongan, Lampung Timur membuat warga berinisiatif membangun kiaos-kioas sementara di tengah pasar Pekalongan. Kondisi ini membuat pasar tersebut terlihat semerawut.
Dinas Pasar Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Lampung Timur yang dihubungi mengatakan, bangunan inisiatif pedagang itu memang sudah diketahui dinas. Kepala Dinas Pasar dan pertamanan Kabupaten Lampung Timur Rosdi mengatakan, bangunan sementara untuk pedagang memang masih kurang sehingga pihaknya tak kuasa untuk menghalangi warga yang ingin berdagang.
“Pembangunan tendanisasi yang ada di pasar Pekalongan dikarenakan masih banyak yang kurang, lebih dari seratus perkiraan sementara. Dengan demikian merak yang belum mendapat jatah memilih bergotong-royong membuat bangunan sendiri di tengah ruko bangunan yang baru,” ungkap Rosdi.
Rosdi juga menjelaskan, pihaknya kini masih mengajukan bantuan dari pemerintah pusat untuk mengganti tendanisasi yang saat ini sedang dibagun pedagang.
“Semua tendanisasi yang dibuat pedagang itu hanya untuk darurat saja dan hanya bersifat sementar. Sudah saya ajukan lagi untuk itu. Bila mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah pusat nantinya akan dibangun lagi dikarenakan masih banyak bangunan yang kurang,” katanya.
Pedagang mengaku membangun kios darurat di tengah pasar karena menghindari penapilan buruk pasar Pekalangan jika membangun di bagian muka. “Pedagang semua setuju bila di relokasi ke pertengahan pasar. Karenakan bila nantinya semakin banyak yang ada di depan, pastinya wajah pasar Pekalongan kurang enak dipandang,” uangkap Rosdi.(*)
Laporan Parman, Wartawan Jejamo.com
