Jejamo.com, Jakarta – Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), kelompok milisi bersenjata yang berkuasa di selatan Filipina bersedia terlibat dalam pembebasan sandera Abu Sayyaf asal Indonesia.
MenurutĀ Ketua Kelompok Advokasi Moro Samsula J Adju, pihaknya fokus melobi Abu Sayyaf supaya sandera asal Indonesia dibebaskan tanpa harus membayar tebusan ataupun dilukai.
Apalagi, pejuang Moro mengenal beberapa pentolan Abu Sayyaf sehingga komunikasi nonformal diandaikan lebih mudah.āKami siap terlibat dalam keseluruhan proses pembebasan sandera,ā ujar Samsula seperti dilansir jejamo.com dari merdeka.com, Senin, 25/4/2016.
MNLF merupakan gerakan separatis Muslim Moro untuk melepaskan diri dari pemerintahan Filipina. Mereka menggunakan taktik gerilya dan kekerasan untuk mendapatkan tujuannya, yakni mendirikan negara Islam.
Moro berasal dari etnis Mindanao yang menempati bagian selatan kepulauan Filipina. Kelompok ini memulai pemberontakannya sejak 1973 di masa pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos.
MNLF membentuk pasukan perlawanan dengan sangat terorganisir, yang dikenal dengan nama Angkatan Bersenjata Bangsa Moro, dengan 30 ribu orang yang bergabung dan menjadi terkuat di 1970an.(*)