Jejamo.com, Bandar Lampung – Kedua orangtua dan keluarga korban kecelakaan lalu lintas, Diki Ramadani dan Rudi Sepriansyah, menangis histeris saat melihat jenazah kedua sahabat itu terbujur kaku di ruang Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah RSUDAM.
Sabar (50), orangtua Diki, mengatakan, dia mendapat informasi putranya tersebut tewas akibat kecelakaan maut di Jalan Soekarno-Hatta, Kedaton, Bandar Lampung, Selasa, 14/2/2017.
“Saya dapat telepon dari teman, katanya anak saya ada di kamar jenazah RSUDAM. Saya sempat kaget, terus saya tanya ada apa. Katanya lagi anak saya meninggal dunia akibat kecelakaan. Saya terus ke sini,” katanya kepada jejamo.com di RSUDAM.
Dia tidak mengetahui tujuan anaknya itu ingin pergi kemana. Menurutnya, putranya tersebut pergi tadi malam.
“Saya enggak tahu Diki pergi ke mana. Dia juga pergi enggak pamit dengan orang di rumah,” terangnya.
Ia menuturkan, dirinya sudah memiliki firasat aneh atas kepergian putra itu.
“Firasat saya itu, waktu motor yang dipakai anak saya ini sudah dimasukkan ke dalam, tapi malam itu motor dikeluarkan lagi oleh Diki,” ungkapnya.
Sementara itu, Mustakin (30), orangtua Rudi Sepriansyah, menjelaskan, ia mendapatkan informasi putranya meninggal dunia dari teman almarhum yang datang kerumahnya.
BACA: Mayat Pria di Jalan Untung Surapati Bernama Diki Ramadani dan Rudi Sepriansyah Warga Sidosari Natar
“Kemarin Rudi pulang kerumah Diki. Enggak lama kemudian mereka berdua pergi lagi dengan mengendarai motor Diki,” ucapnya.
Dia mengatakan tidak memiliki firasat aneh. Keseharian putranya itu sering membantu pekerjaannya dan sekolah.
“Dia biasanya bantuin saya ngecat,” katanya.
Terpisah, petugas forensik RSUDAM Amry Manik menjelaskan, korban Diki Ramadani mayatnya ditemukan di Jalan Untung Suropati. Tubuh Diki mengalami luka terbuka di kepala, kaki, tangan, dan sekujur tubuh.
“Sementara korban Rudi mengalami luka memar di mata karena tumburan cukup keras. Kedua jenazah sudah dibawa keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com