Jakarta, Jejamo.com – Kematian Yongki, Gajah Patroli Tamana Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Lampung Barat menuai banyak kecaman baik dari dalam maupun luar negri. Banyak pengguna media sosial yang mengungkapkan kemarahan dan kesedihannya, karena gajah tersebut telah banyak menolong petugas dalam menangani konflik manusia dan gajah.
Seperti diberitakan oleh halaman Tempo.co, salah satu media sosial yang banyak membicarakan kematian Yongki adalah twiter. Ribuan orang telah membagikan topik ini dan memberikan tanggapan mereka yang umumnya berupa kemarahan dan kesedihan. Tak hanya dari dalam negri, ribuan orang dari berbagi negara juga menyesalkan kematian Yongki.
“Saya benar-benar malu menjadi manusia. Mohon maaf, Yongki – Gajah yang cantik,” kata pengguna Twitter asal Swedia, Salena Merrick di Stockholm.
Yongki adalah nama seekor gajah jinak di pos penjagaan TNBBS Lampung Barat yang ditemukan tewas Jumat, 18/9/2015 lalu. Sebelum tewas, Yongki yang masuk dalam masa birahi tinggi di tempatkan 400 meter dari pos pantau oleh petugas karena dikhawatirkan membahayakan gajah lain.
Pada Jumat 18/9/2015 lalu, sekitar pukul 07.00 WIB, pawang Sulistiono memeriksa gajah. Pada saat itulah, diketahui Yongki sudah tewas dengan kondisi gadingnya sepanjang 90 cm hilang.
Sulistiono lalu melaporkan hal itu ke koordinator resort Pilipus Samiran. Sulis mengatakan, Pilipus melapor ke kantor TNBBS Ngaras. Pada pukul 22.30 WIB, tim dokter melakukan evakuasi dan mengotopsi bangkai Yongki.
Meski belum diketahui pasti penyebab kematiannya, pawang Yongki menduga ia dibunuh dengan racun. Saat ini petugas sudah bekerja sama dengan Polda Lampung untuk menguji jenis racun yang digunakan. Petugas BKSDA juga terus memburu keberadaan gading Yongki dan berusaha menangkap pelakunya.(*)