Jejamo.com, Lampung Utara – Kepala Desa Cabang Abung Raya, Kecamatan Abung Selatan, Herdianto atau biasa disapa Tong Alung memberikan kebebasan kepada petani jagung di desanya menggunakan lantai jemur miliknya yang berkapasitas jemur 50 ton. Ini demi menambah volume komoditas yang bisa dijemur sekaligus meningkatkan penghasilan petani jagung.
Herdianto mengatakan, umumnya petani jagung di desanya selalu menjual hasil panen dalam keadaan basah. Mereka tidak mau repot menjemur terlebih dahulu hasil panen sebelum dijual.
“Setelah diadakan uji perbandingan antara menjual jagung dalam keadaan basah dibandingkan keadaan kering, menjual dalam keadaan basah petani merugi Rp300 ribu per ton,” kata Tong Alung kepada jejamo.com di rumahnya, Sabtu, 3/9/2016.
Tong Alung berinisiatif memberikan kebebasan kepada warga untuk menggunakan lantai jemur miliknya agar petani mudah menjemur hasil panen sehingga hasil panen dijual dalam keadaan kering.
“Benar menyita waktu dan tenaga, namun menambah hasil. Saat ini sulit cari kerja. Jadi, dengan mereka menjemur hasil panen, menciptakan pekerjaan yang menghasilkan,” ujarnya.
Tong Alung menambahkan, per hari seseorang akan mendapat upah Rp75 ribu dalam jasa menjemur jagung itu.
“Lantai jemur milik saya lumayan luas, bisa digunakan untuk menjemur sampai 50 ton jagung,” pungkasnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com