Jejamo.com, Lampung Utara – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara Sofian mengaku lelah dan bosan melaporkan jebolnya Bendungan Way Bumi Agung di kabupaten setempat.
Menurutnya dari tahun 2013 meski sudah berulang kali dilaporkan kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Pusat, namun, hingga kini belum ada jawaban. Bahkan untuk mencek langsung kerusakan tersebut hingga kini tidak ada tindakan.
“Saya sudah merasa bosan, jenuh, capek dan lelah untuk melaporkan hal ini. Laporan secara lisan dan tulisan sudah. Bahkan kami sudah mengundang pejabat dari Provinsi dan Pusat untuk membuktikan jebolnya bendungan tersebut, namun hingga saat ini tidak ada tindakan,” jelasnya saat diwawancarai jejamo.com, Rabu, 29/6/2016.
Sofian menjelaskan, akibat jebolnya Bendungan Way Bumi Agung tersebut, 200 hektar sawah tidak terairi hal ini membuat kerugian petani mencapai Rp6 miliar tiap tahunnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi, Wartawan Jejamo.com