Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengapresiasi atas diselenggarakannya Pemantapan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Muda di Wira Garden, Bandar Lampung, Kamis, 13/7/2017.
Sumarju mengatakan, jumlah Tagana saat ini sebanyak 508 orang, hal tersebut tentu saja tidak sebanding dengan luas wilayah di Provinsi Lampung sehingga perlu penambahan anggota.
Disamping itu kejadian bencana alam tidak dapat diprediksi sebelumnya.
“Oleh karena itu Tagana sebagai garda terdepan dalam penanganan korban bencana harus selalu siap siaga. Saya juga berharap Tagana selalu meningkatkan kemampuan dirinya maupun kemampuan tim baik dibidang shelter, logistik, dapur umum maupun psikososial. Sehingga penanganan korban bencana dapat dilaksanakan secara cepat, tepat sasaran dan tepat waktu sehingga meminimalisir korban jiwa,” ujarnya.
Pelatihan Tagana Muda yang diikuti oleh 50 peserta terdiri dari utusan dinas sosial kabupaten. “Kita ketahui bersama bahwa Sai Bumi Ruwa Jurai ini merupakan daerah yang rawan bencana baik alam maupun bencana sosial. Secara topografi Lampung merupakan daerah perbukitan. Disamping itu juga memiliki anak Gunung Krakatau yang merupakan gunung berapi yang sangat aktif. Sehingga Lampung berpotensi sebagai daerah rawan gempa bumi, tsunami, angin puting beliung, banjir serta tanah longsor,” pungkasnya.(*)