Jejamo.com, Tulang Bawang Barat – Kepala SMAN1 Tumijajar Pujiyanta, selalu berupaya mendorong generasi penerus bangsa untuk dapat mengenyam pendidikan yang layak, dengan menerapkan keterbukaan dalam memimpin.
Pujiyanta mengatakan, saat ini memang tidak ada lagi sekolah gratis, sehingga menjadi suatu beban bagi para orang tua murid, yang tentunya akan menjadi beban berat bagi yang kurang mampu.
“Walau ada kartu jaminan sosial untuk meringankan beban orang tua murid namun tidak seluruh masyarakat yang tidak mampu mendapatkan kartu jaminan sosial seperti contohnya KIP (Kartu Indonesia Pintar),” urainya kepada jejamo.com, Kamis, 8/6/2017.
Ia menuturkan, untuk membantu anak didik yang bersungguh-sungguh ingin mencari ilmu di sekolah, dan rajin, namun tergolong ekonomi lemah, dan tidak memiliki kartu jaminan sosial, maka akan dicarikan solusinya.
“Kami akan berupaya mendaftarkan sebagai siswa kurang mampu agar beban yang dipikul akan ringan karena mendapatkan bantuan, dan dapat menimba ilmu di sekolah selayaknya anak didik lain,” ujarnya.
Menurutnya pada tahun 2016 pihaknya telah berhasil membebaskan berkisar 250 anak didik dari biaya sekolah, dan pada tahun 2017 akan berupaya untuk membantu siswa kurang mampu, diperkirakan jumlahnya akan lebih banyak dari jumlah tersebut.
“Orang tua murid nantinya akan kami persilakan untuk mendaftarkan diri di sekolah sebagai masyarakat kurang mampu, selanjutnya pihak kami akan melakukan survei secara langsung,” jelasnya
Pujiyanta menambahkan, pihaknya sangat menginginkan suatu jalinan komunikasi yang baik dengan keterbukaan antara para orang tua murid dengan pihak sekolah, mengenai keuangan ataupun mengenai tingkah keseharian anak, agar dapat tercapai suatu tujuan yang baik.
” Tidak ada anak didik yang tidak dapat mengikuti ujian hanya karena terkendala tidak dapat bayar kewajiban di Sekolah, bila terkendala maka akan ada solusinya sehingga anak didik tetap ikut ujian walau belum melunasi kewajiban. Itulah perlunya keterbukaan.
Menurutnya hal itu merupakan upaya agar anak bangsa dapat mengenyam pendidikan sekolah dengan baik dan menjadi generasi penerus Bangsa yang berbekal ilmu,” pungkas Pujiyanta.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam Wartawan Jejamo.com