Jejamo.com, Metro – Siswa yang membutuhkan perlakuan khusus mendapatkan perlakuan sama dengan siswa lainnya. Demikian pernyataan Kepala SMK Negeri 3 Metro, Suindriyati saat diwawancarai Jejamo.com, Rabu, 6/4/2016.
Pada tahun 2016 sekolah yang terletak di kota pendidikan di wilayah Lampung ini telah memiliki delapan peserta didik berkebutuhan khusus. Mereka terdiri atas penderita tunarungu, tunawicara, dan tunadaksa.
“Beberapa di antaranya sedang mengikuti ujian nasional,” papar Suindriyati. Tidak ada ruang khusus bagi mereka. Semuanya ditempatkan di ruangan sama, lanjutnya.
Siswa berkebutuhan khusus di sekolah ini tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik, tetapi juga pengalaman bermain, bersosialisai, dan bertukar pengalaman dengan siswa umum lainnya.
“Mereka harus mendapatkan pendidikan baik meskipun tingkat belajar dan cara yang berbeda. Semua ada prosedurnya,” jelasnya lagi.
Peserta didik berkebutuhan khusus tetap memiliki masa depan yang terencana sehingga sekolah umum yang menerapkan Pendidikan Inklusi dapat membantu perkembangan mental mereka, baik kepercayaan diri dan hidup mandiri. (*)
Laporan drai Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com