Jejamo.com – Rasa empati bisa muncul kapan saja dan dengan siapa saja, sebuah rasa kemanusiaan ditunjukkan oleh manajer sebuah toko swalayan di Malaysia.
Radzuan Ma’asan, manajer toko di tesco Hypermarket Malaysia mendapati seorang lelaki berumur 31 tahun mencuri ditokonya. Setelah berhasil menangkap seorang pengutil yang mencoba mencuri dari hypermarket tempatnya bekerja, laki-laki yang berprofesi sebagai manajer ini memilih untuk tidak melaporkannya ke polisi. Ia malah menawarkan pekerjaan untuk si pencuri di toko yang sama.
“Saat diinterogasi, ia mengatakan tidak dapat bekerja karena harus merawat tiga anaknya yang berusia 2 hingga 7 tahun. Jadi kami putuskan untuk tidak melaporkan ke pihak yang berwajib, karena ini adalah kasus kemiskinan,” kata Radzuan.
“Saat diinterogasi, ia mengatakan tidak dapat bekerja karena harus merawat tiga anaknya yang berusia 2 hingga 7 tahun. Jadi kami putuskan untuk tidak melaporkan ke pihak yang berwajib, karena ini adalah kasus kemiskinan,” kata Radzuan dikutip dari liputan6.com.
Si pengutil ternyata seorang ayah yang memiliki 3 anak. Karena anak-anaknya kelaparan, ia nekad mencuri makanan senilai 27 ringgit Malaysia atau US$ 7 atau sekitar Rp 97 ribu di toko tersebut.
Pria yang kini tinggal dengan salah satu kerabatnya di kota itu menceritakan awal mulanya sampai ia memutuskan untuk mencuri. Saat kembali ke rumah setelah mengunjungi istrinya di rumah sakit, kebetulan ia tengah lewat di depan Tesco Hypermarket bersama anaknya.
Saat anaknya yang berumur 2 tahun lapar, mereka pun masuk ke dalam toko tersebut.”Setelah berjalan selama lebih dari satu jam, kami pergi ke bagian makanan dan aku meraih buah pir, apel, dan beberapa botol minuman,” ungkap pria itu.
Saat aksinya tertangkap kamera CCTV , ia diringkus saat akan pergi meninggalkan toko. Ia kemudian diinterogasi oleh Radzuan.
“Dia bukan pencuri biasa. Ketika kami menginterogasinya, dia mengaku mencuri buah-buahan dan minuman karena anaknya lapar. Selama 23 tahun saya bekerja di bidang retail, saya belum pernah menangkap pencuri yang mengakui perbuatannya begitu mudah. Kebanyakan mereka memberi banyak alasan,” ungkap Radzuan Ma’asan.
Radzuan akhirnya memutuskan untuk memberi laki-laki ini kesempatan kedua. Ia menawarkan sebuah pekerjaan. Sang manajer bahkan memberinya uang untuk keperluan keluarganya dan mengunjungi keluarganya bersama stafnya. “Kami tidak menoleransi pencurian, tapi hal ini berbeda,” kata juru bicara Tesco.
“Kami telah melakukan pemeriksaan. Apa yang tersangka katakan semuanya adalah benar. Kami berempati padanya dan memahami tindakannya untuk melakukan apa yang dia telah lakukan,” kata sang jubir. (*)