Jejamo.com, Kota Metro – Warganet ramai mendesak aparatur Kota Metro menertibkan pedagang makanan di Samber Park. Desakan muncul setelah postingan foto nota pembayaran makan minum viral di media sosial dan menuai 919 komentar di salah satu grup Facebook, Jumat, 15/7/2022.
Pada unggahan foto tertera harga yang harus dibayar konsumen melampaui kewajaran. Tiga gelas es teh seharga Rp45.000, dua sop buah dibanderol Rp40.000, kemudian tiga porsi nasi goreng dipatok Rp45.000. Total jumlah harga yang harus dibayar Rp130.000.
“Kepada Bapak Wali Kota Metro, Wahdi, perlu ditindaklanjuti yang seperti ini pak” tulis Fitria dengan menandakan tautan profil Facebook Wali Kota Metro pada kolom komentar.
Harga yang dibanderol pada nota tersebut dinilai warganet terlampau mahal. Pasalnya harga segelas es teh di Kota Metro umumnya Rp5.000. Postingan nota pembayaran menuai beragam komentar satire dan bullying atau merisak. Seperti yang disampaikan salah satu netizen yang mengungkapkan bahwa harga tersebut terbilang wajar, karena si pedagang membeli bahan pangan di lokasi yang jauh. “Saya rasa sangat worth it dengan harga segitu. Daun teh dipetik dari gunung berapi yang hampir meletus. Nyawa taruhannya,” tulis akun bernama Romy.
Rupanya, ketok harga di Samber Park bukan hal baru. Ratusan warganet membeberkan pengalaman yang tidak mengenakkan setelah diperas pedagang makanan. Sebagian besar warga di dunia maya meminta satuan kerja terkait menindak akal-akalan pedagang nakal tersebut.
Tindakan memeras pembeli yang dilakukan pedagang Samber Park dikhawatirkan membuat citra Kota Metro buruk. Warganet menilai perilaku pedagang itu di tengah upaya Pemerintah Kota Metro membangun branding city sebagai kota ramah wisata sebagai sebuah ironi.(*)[Arif]