Jejamo.com, Tulang Bawang Barat – Ketua Gapoktan Tiyuh Dayasakti Kecamatan Tumijajar, Sarjo, membantah telah melakukan pemotongan terhadap dana setoran bibit padi sawah yang akan dikembalikan kepada kelompok tani.
Ia juga menyesalkan telah diberitakan miring oleh salah satu media bahwa dirinya melakukan pemotongan dana tersebut.
Sarjo mengatakan, pada bulan Agustus 2016 telah dikumpulkan dana untuk pembelian bibit padi sawah bersubsidi (hibrida prima) dengan harga perkiraan Rp 7.500 per kilogram.
“Uang yang terkumpul dari kelompok tani langsung disetorkan kepada Dinas Pertanian Tubaba melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) yang selanjutnya diberikan kepada PT PERTANI sebagai mitra Dinas Pertanian,” urainya.
Ia juga membantah tudingan media tersebut bahwa dirinya mengatakan ada pemotongan pembelian bibit tersebut sebesar Rp3.000 per kilo lewat SMS atau pemberitahuan langsung kepada kelompok tani. “Saya diberitakan tidak sesuai fakta. Itu saya sesalkan. Hendaknya wartawan dapat menyajikan berita sesuai dengan fakta,” keluhnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Sumber Asri, Sarwani, mantan Ketua Kelompok Tani Sumber Asri, Asri Saleh, dan Sekretaris Kelompok Tani Barokah Sejahtera, Joko, yang semuanya tergabung dalam Gapoktan Tiyuh Dayasakti, membantah mengenai adanya pemotongan dana tersebut.
“Kami tidak pernah mendapat SMS atau pembicaraan langsung dari ketua Gapoktan mengenai akan adanya pemotongan tersebut,” tandasnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com