Jejamo.com, Bandar Lampung– Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Lampung, Bukhori Abdul Shomad, mengatakan, sekitar dua ribuan massa dari Lampung akan berangkat ke Jakarta dalam aksi 112, pada Sabtu, 11/2/2017.
Namun, terkait titik keberangkatan dan jenis kendaraan yang akan digunakan nanti, Bukhori enggan menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya hal ini bersifat rahasia, karena ia tidak menginginkan aksi pengadangan yang dilakukan Polisi seperti aksi 212 terulang.
“Ada 3 titik strategi keberangkatan nanti dan untuk jenis kendaraannya juga masih dirahasiakan. Ini kami lakukan karena tidak mau aksi tersebut bocor seperti aksi 212,” ujarnya saat diwawancarai usai acara silaturahmi dengan Polisi, Rabu, 8/2/2017.
Dia menambahkan, terkait aksi 112 tersebut, tuntutan sejumlah massa dai Lampung masih sama, yakni penjarakan Ahok dan meminta Presiden Joko Widodo bertindak tegas dan adil.
“Awalnya Al – Maidah endingnya konstitusi. Seharusnya Mendagri menjadi menterinya rakyat Indonesia yang dapat memberhentikan Ahok dan Presiden Jokowi bukan perpanjangan tangan dari PDI-P tapi presiden Rakyat Indonesia. Untuk itu rakyat meminta keadilan,” bebernya.
Selain itu, lanjut Bukhori, pihaknya juga akan menyuarakan terkait tindakan Ahok yang dinilai arogan amoral terhadap seorang kiai besar NU Maruf Amin.
“Kiai Maruf Amin bukan lagi milik NU, tapi, milik umat islam indonesia. Jadi kami menyuarakan keadilan, Kami juga mengajak saudara kita sesama umat muslim yang berangkat ke jakarta jangan dibatasi,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono mengatakan, belum menerima laporan jumlah massa yang akan berangkat.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat Bandar Lampung agar tidak ikut aksi di Jakarta karena pada tanggal 11 sedang masa tenang Pilkada.”Kami juga akan menyiapkan fasilitas bagi warga Bandar Lampung yang ingin menggelar aksi di sini. Tidak usahlah sampai berangkat ke Jakarta,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com