Jejamo.com, Bandar Lampung – Ratusan orang yang tegabung dalam Perhimpunan Pemilik dan Pengemudi Angkutan Kota Bandar Lampung (P3ABL) melakukan aksi demonstrasi di depan halaman kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, Selasa, 19/9/2017. Mereka menolak keberadaan angkutan umum berbasis online di Kota Tapis Berseri.
Ketua P3ABL Daud Rusli menyampaikan keluh kesahnya terkait keberadaan angkutan yang memanfaatkan aplikasi di telepon pintar.
“Ada kesenjangan karena tarif mereka (angkutan online) sangat murah, lebih murah 70 persen. Banyak penumpang yang pindah ke angkutan online sehingga menggerus pendapat seluruh awak angkutan konvensional,” ujarnya kepada Jejamo.com.
Belum lagi, tambah Daud, mayoritas pengemudi angkutan online berasalan dari kalangan orang mampu seperti PNS, pegawai swasta, buruh, mahasiswa, dan lainnya. Bukan seperti anggota P3ABL yang menjadikan pekerjaan sopir angkutan umum sebagai mata pencarian utama.
“Pengemudi angkutan online enggak narik tetap bisa makan besoknya, enggak kayak kami enggak narik ya enggak bisa makan,” keluhnya.
Daud mengaku sejak kehadiran angkutan online penghasilan pengemudi angkutan konvensional berkurang drastis. “Dulu pendapatan sekitar Rp100 ribu sekarang sampai keluar keringat cuma Rp30 ribu. Kami enggak mau berdampingan dengan mereka,” terangnya.
Kondisi ini yang membuat P3ABL menuntut Wali Kota Bandar Lampung Herman HN untuk tidak mengeluarkan izin angkutan berbasis online dan menutup aplikasinya.
Apalagi hingga sekarang angkutan online belum mengurus izin ke Pemkot Bandar Lampung. “Kami menilai tidak ada keadilan antara angkutan umum konvensional dan angkutan online. Kami tidak bisa narik kalau tidak memiliki izin bahkan ditangkap. Namun, berbanding terbalik dengan angkutan online yang gampang benar beroperasi sementara mereka tidak memiliki izin,” pungkasnya.
Beberapa perwakilan massa aksi melakukan pertemuan di salah satu ruang Pemerintah Kota Bandar Lampung. Mereka diterima Asisten I Pemkot Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya, Kadis Perhubungan Kota Bandar Lampung Ibrahim, Kepala Satpol PP Kota Bandar Lampung Cik Raden dan Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung Kompol Syouzarnanda Mega.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com