Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ketua RW di Lingkungan TPAS Karang Rejo Metro Minta Konpensasi Bagi Warganya Diperdakan

Kegiatan di area TPAS Karang Rejo Kota Metro. | Dok. Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – Ketua Lingkungan 09 Rt 33 Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro meminta Wali Kota Wahdi Sirajuddin serius memprioritaskan masyarakat terdampak kontaminasi limbah sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Karang Rejo.

Dodo, Ketua Lingkungan 09 Kelurahan Karang Rejo, mengatakan sedikitnya 400 kepala keluarga (KK) terdampak limbah TPAS. Dia meminta apa yang disampaikan di media massa saat kunjungan jajaran Pemkot Metro ke TPAS Karang Rejo tak berakhir sebagai kegiatan seremonial belaka.

“Hampir 37 tahun lebih kami ini terdampak akibat limbah sampah, sudah terlalu lama kami bersabar. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat limbah sampah TPAS, mulai dari sampah yang sering tercecer di jalan, serangan lalat, hingga penyakit gangguan pernapasan,” kata Dodo kepada Jejamo.com, Sabtu, 3/12/2022.

Sejak sampah semakin banyak dan menumpuk, imbuh Dodo, masyarakat di sekitar area TPAS mulai waspada dalam mengonsumsi air sumur. Mereka takut terjangkit penyakit.

“Sejak banyak warga yang mulai sakit gangguan pernapasan, kayak ada flek di paru paru, warga mulai beli air minum, jarang pakai air sumur untuk minum. Saya juga gak tahu ya, gangguan pernapasan itu dampak dari limbah sampah TPAS atau tidak, tapi semenjak sampah mulai banyak, ya itu pada sakit pernapasan, balita ada, anak-anak ada, orang tua apalagi,” ucapnya.

Dodo juga meminta Pemerintah Kota Metro dapat memberikan kompensasi berkelanjutan kepada warga terdampak TPAS, terutama terkait kesehatan.

“Boro-boro bantuan, ini aja tim dari puskesmas meriksa kesehatan warga baru-baru ini aja karena ada gejolak di masyarakat. Sudah capek, 37 tahun lo kami ini sabar, kami juga sempat marah karena dengar TPAS mau dilebarkan, kami nolaklah. Kami ini diperhatikan lo, kasih vitamin kek, bantuan kompensasi apa kek, kalo perlu dibuat perda, masalah kesejahteraan kami ini,” imbuhnya.

Terkait wacana Pemkot Metro akan membuat daur ulang sampah mini, Dodo mengaku pesimistis bakal terealisasi. Dia menilai wacana tersebut hanya akan seperti proyek pengadaan daur ulang sampah sebelumnya.

“Kalau itu bunyinya dibuat di luar area tempat sampah, kami tetap tidak setuju. Ya kalau benar-benar dikelola, kalau ke depannya gak jalan kayak pengalaman yang dulu-dulu itu, nanti malah nambah persoalan baru lagi. Intinya itu yang terdampak akibat TPAS Karang Rejo selama 37 tahun ada di RW 08 dan RW 09, dan kami tidak mau lagi tertipu janji, harapan kami kompensasi kesejahteraan di lingkungan ini dapat berkelanjutan, terutama kesehatan, kalau bisa dibuat Perdanya,” tandasnya.(*)[Anggi]

Populer Minggu Ini