Selasa, Desember 17, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Kisah Pahit Wanita yang Mengalami 43.000 kali Perkosaan

Karla Jacinto
Korban perdangan manusia yang dijadikan PSK, Karla Jacinto 23 tahun |The Sun

Berita Mancanegara, jejamo.com – Sebuah pengakuan mengejutkan diungkapkan oleh seorang korban perdagangan manusia, Karla Jacinto 23 tahun asal Meksiko. Menjalani hidup sebagai budak seks sejak usia 12 tahun, Karla mengaku telah diperkosa sebanyak 43.000 kali.

 

Jumlah itu menurutnya berdasarkan pengalian 4 tahun ia menjalani masa pahitnya sebagai anak-anak yang diculik dan dijadikan pekerja sek komersial secara paksa. Rata-rata setiap harinya ia harus melayani 30 pria bahkan lebih.

 

Dilansir Liputan 6 dari The Sun, Selasa, 24/11/2015. Kisah naas Karla ini berawal ketika ia sedang menunggu teman-temannnya di stasiun kereta di Mexico City. Ia kemudian diculik oleh sekelompok orang. Sebagai rayuan awal ia mengaku dibanjiri hadiah seperti pakaian, bunga, dan cokelat agar besedia melayani nafsu bejat  para pria hidung belang. Namun hal ini berubah ketika ia sudah beberapa minggu bekerja. Ia justru dipaksa melayani 30 pria untuk berhubungan seksual.

 

“Pria itu mulai menyetirku ketika aku dipaksa berhubungan dengannya, baik itu posisi, bagaimana aku harus bersikap, dan lamanya aku harus melayani mereka, bagaimana aku harus bicara kepada mereka,” terangnya seperti dikutip dari The Sun.

 

Jadwal kerja Karla dimulai pukul 10.00 pagi hingga tengah malam. Ia sempat mengaku tak tahan dan menangis meratapi nasibnya. Namun bukannya belas kasih yang didapat, ia malah menjadi bahan tertawaan para lelaki itu.

 

“Aku harus menutup mataku sehingga aku tak tahu apa yang mereka lakukan padaku dan aku tak merasa apapun,” katanya.

 

Tak sampai disitu, Karla juga mengalami berbagai macam kekeransa fisik selama melayani tamunya. Ia pernah diikat dengan rantai, ditendang, dipukul, rambutnya ditarik, dan diludahi wajahnya.

 

Namun Karla tak menyerah, ia terus bertahan sampai akhirnya ia bisa terbebas. Selama empat tahun ia mengalami itu sehingga bila dikalikan setiap hari melayani sekitar 30 tamu, jumlahnya menjadi 43.000 kali perkosaan.

 

Kini setelah terbebas, Karla menjadi aktivis human trafficking atau perdangan manusai di negaranya. Ia tak malu untuk menceritakan kisahnya kepada dunia, dengan harapan tak ada lagi orang yang bernasib seperti dirinya.

 

“Anda perlu tahu apa yang terjadi sebenarnya dan jangan tutup mata Anda dengan fenomena ini,” ujarnya.(*)

 

jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya

Populer Minggu Ini