Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Klub Nonton Lampung Nada Bonang menyesalkan tindakan Front Pembela Islam (FPI) Lampung yang menghentikan pemutaran film “Kucumbu Tubuh Indahku” yang diputar di Gedung Dewan Kesenian Lampung hari ini.
Film itu diputar berkat kerja sama klub ini dengan DKL.
Nada Bonang mengatakan, ia merasa malu dengan penyelenggara. Pasalnya, sudah sering klub yang ia pimpin bekerja sama dengan DKL.
“Enggak enak aja sama penyelenggara,” kata dia.
Menurut Nada Bonang, sebelum event ini, tidak ada insiden dalam pemutaran film.
Namun, ia mengakui film ini cukup mengundang kontroversi.
Ia berharap Klub Nonton bisa memutar film-film bagus lainnya.
Kata Nada, film “Kucumbu Tubuh Indahku” karya Garin Nugroho ini bisa mendapat penilaian berbeda dari setiap orang.
“Kami punya pandangan, FPI juga punya pandangan,” kata dia.
“Film ini informatif. Soal pesannya apa, kembali kepada penonton,” kata dia.
Nada Bonang menegaskan, ia tidak bermaksud mengampanyekan LGBT dalam pemutaran film ini.
“Kami memutar film ini karena film ini dikirim Indonesia untuk nominasi Oscar,” katanya.
“Itu wujud apresiasi dunia film internasional kepada Indonesia,” tutup Nada Bonang. [Andi Apriyadi]