Jejamo.com Bandar Lampung – Kerusuhan dan baku pukul yang terjadi di Kantor DPD Partai Golkar mengakibatkan Komandan Satgas Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lampung Al Fasni Bima (48), terluka dan dilarikan kerumah sakit Bumi Waras, Bandar Lampung. Kamis, 15/4/2016.
Fasni mengalami 18 jahitan di kepala dan 10 jahitan di pelipis. Fasni menjelaskan, keributan yang terjadi di gedung DPD I Golkar Provinsi Lampung terjadi sekitar pukul 9.00 WIB. Saat itu dirinya menghadang sekitar 200 masa kader dan simpatisan Partai Golkar Kubu Ismet Roni, yang datang ke Kantor DPD I Golkar.
” 200 masa itu yang mengaku dari Lampung Tengah langsung di pimpin oleh Ismet Roni dan Azwar Yacub, mereka datang saya hadang di depat pagar gedung Golkar. Kemudian saya tanya kepada mereka, mau apa datang kesini rame-rame, lalu mereka mengeluarkan map SK dan meminta agar Kantor DPD di sterilisasi, dan tiba-tiba mereka langsung memukul saya dari belakang menggunakan paving block dan beberapa rekan saya diinjak-injak,” ujarnya kepada jejamo.com, di Mapolresta Bandar Lampung.
Ia menyayangkan kejadian tersebut, dirinya mengatakan, jika memang masa tersebut merupakan kader partai yang sama, pasti tidak akan terjadi kekisruhan seperti ini. Selain itu beberapa orang dari masa tersebut ada yang membawa senjata tajam.
“Itu kalau memang kader Golkar, enggak akan rusuh begini, malah ada yang bawa senjata tajam,” tuturnya.
Hingga saat ini korban dari pihak AMPG tengah berada Mapolda Lampung untuk melapor penganiayaan yang dialami. Sebelumnya mereka sempat dirawat di RS Bumi Waras dan mendatangi Polresta Bandar Lampung.
Diberitakan sebelumnya, Persiapan penyambutan Plt DPD Partai Golkar Lampung Lodewijk Paulus di kantor DPD Partai Golkar Lampung diwarnai Insiden aksi saling pukul. Akibatnya, beberapa anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lampung terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Diduga insiden tersebut berawal dari aksi pencopotan baner bertuliskan penolakan kedatangan Plt DPD Partai Golkar Lampung Lodewijk Paulus di Kantor DPD Golkar Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
