Jejamo.com, Bandar Lampung – Sabiis (45) warga Jalan Dr. Harun II, Gang Swadaya, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, hanya terbaring lemah diatas kasur di rumah kontrakannya yang ditempati bersama istri dan anaknya.
Kondisi tubuhnya kurus kering akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Kedua kakinya tidak mampu menompang tubuhnya. Sehingga membuat dirinya hanya bisa terbaring diatas kasur.
Asmawati (44) istri Sabiis menceritakan, kondisi suaminya tersebut dikarenakan sakit komplikasi yang dideritanya sudah tahun. Namun, kondisinya mulai parah baru beberapa bulan terakhir ini.
“Sakit-sakit mulai parah sekitar tiga bulan lalu, bahkan sampai badannya sampai kurus gitu. Dia sakit komplikasi, batu ginjal, paru-paru, jantung dan darah tinggi,” ujarnya saat ditemui di kediamannya.
Lanjut Asmawati, sudah beberapa kali melakukan pengobatan untuk kesembuhan sang suami. Tapi, kondisinya tidak ada yang berubah.
“Sudah beberapa kali saya bulak balik ke puskesmas, pengobatan alternatif juga sudah, dirawat di rumah sakit sudah. Tapi kondisinya masih kayak gini,” paparnya.
Dia menambahkan, sebelum menjalani perawatan di rumahnya, sang suami pernah di rawat diruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Abduk Moeloek (RSUDAM) selama satu minggu.
“Selama dirawat itu dia suka menjerit-jerit, bahkan ngomongnya sering ngawur. Katanya ada setan turun semua mendatanginya. Terus dia juga selalu minta pulang. Saya bingung, terpaksa saya bawa pulang,” kata dia.
Selain itu, kata dia, faktor ekonomi juga membuat dirinya harus merawat suami di kontrakan semipermanen.
“Saya kerja pembantu rumah tangga. Penghasilan saya cukup untuk bayar kontrakan dan makan sehari-hari. Anak saya ada tiga. Yang dua sudah nikah. Kalau dia dirawat di rumah sakit juga kasihan, enggak ada yang nunggu,” ujarnya.
Meski pasrah, dia bersama tiga anaknya berharap sang suami sembuh.
“Saya pasrah. Jika mau diambil, silakan ya Allah. Daripada seperti ini, tersiksa suami saya. Saya berharap dia bisa sembuh. Dia dulu jualan bubur sumsum keliling,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com