Jejamo.com, Kota Metro – Satu hunian nomor 12 di lantai 4 Gedung B Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Metro nyaris ludes terbakar. Pemicunya diduga kompor gas yang lupa dimatikan oleh penghuninya, Rabu, 15/2/2023, sekitar pukul 10:10 WIB.
Kepala keluarga penghuni tempat tersebut, Harianto(45) mengakui kelalaiannya. Ia mengatakan lupa mematikan kompor gas saat meninggalkan rumah.
“Penyebabnya karena kompor meledak. Saya lupa matikan kompor. Saya memang menghidupkan kompor itu untuk masak air. Yang kebakar ruangan, alat-alat dapur juga, kulkas dan lainnya. Saya pasrah saja pak,” katanya saat diwawancarai.
Saat peristiwa nahas itu terjadi, Harianto mengatakan di huniannya tidak ada orang. Dia baru mengetahui musibah itu saat dikabarkan oleh temannya.
“Saya kan kerja cari rongsokan. Pas kebakaran, rumah lagi kosong. Saya kerja, anak saya sekolah, istri saya lagi kerja juga, jadi pembantu rumah tangga, dia pulang dua minggu sekali,” ungkapnya.
“Saya tahu rumah saya kebakaran, itu malah dari teman saya, pas saya lagi cari rongsokan di daerah Simpang Kampus,” lanjutnya.
Berdasarkan keterangan petugas bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro, diketahui saat insiden terjadi, hunian yang dalam keadaan kosong itu dilalap si jago merah dari bagian dapur hingga menuju toilet. Api berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan setelah 15 menit.
Kepala Satpol PP Kota Metro, Jose Sarmento mengungkapkan pihaknya bertindak sigap usai menerima informasi kebakaran dari salah satu warga yang menghuni rusunawa.
“Iya. Kita tadi dapat laporan dari warga dan pengurus di rusunawa. Makanya kita langsung menerjunkan personel. Kita bergerak langsung ke lokasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” ujar Jose.
Sebanyak dua armada terdiri dari 13 personel diterjunkan untuk memadamkan api agar tidak merambat ke hunian lainnya.
“Kita menerjunkan dua armada dengan 13 personel damkar untuk melakukan pemadaman kebakaran. Setelah kami cek kebakaran itu disebabkan oleh kompor di dapur,” ucapnya.
Insiden kebakaran yang terjadi di hunian itu merupakan kejadian pertama sepanjang rusunawa beroperasi. Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp10 juta.(*)[Anggi]