Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Komunitas Kanker Payudara Pertama di Lampung Telah Berdiri

Komunitas Kanker Payudara Lampung
Anggota Komunitas Kanker Payudara Lampung saat melakukan sesi foto bersama, usai menggelar kegiatan rutin di Masjid Al Mulk lingkungan RSUDAM, Jumat, 22/7/2016. | Arif Wirtama/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Guna membatu dan meringankan beban sesama penderita kanker payudara, Komunitas Kanker Payudara Lampung Kini sudah berdiri sebagai wadah untuk berbagi.

Komunitas yang mulai berdiri pada 27 Mei 2016 lalu ini juga mengundang semua penderita kanker payudara untuk ikut ambil bagian, guna meringankan beban dan berbagi informasi agar mendapat kesembuhan.

Komunitas ini berawal dari ide dokter Spesialis Bedah Onkologi Lampung, dr. Bintang Sp. B(K)Onk yang bekerja sama dengan yayasan Rabiah Center Lampung, Dewan Dakwah Lampung, dan bagian Kemoterapi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) serta Rumah Sakit Urip Sumohardjo (RSUS).

“Tujuan dibentuknya komunitas penderita kanker payudara ini untuk memberi dukungan bagi anggota komunitas, agar selalu semangat untuk menjalani hidup,” kata dr. Ahmad Ismatullah dari Yayasan Rabiah saat diwawancarai Jejamo.com. di masjid Al Mulk lingkungan RSUDAM, Jumat, 22/7/2016.

Menurutnya, para peserta komunitas penderita penyakit kanker ini setiap dua bulan sekali rutin menggelar pertemuan di masjid Al Mulk lingkungan RSUDAM. “Pertemuan ini ada sesi tanya jawabnya mengenai keluhan yang dirasakan serta menghadirkan narasumber dr. Spesialis Onkologi Lampung,” ujarnya.

Para anggota komunitas ini sebagian besar berasal dari pasien dr. Spesialis Onkologi Lampung, Bintang Sp. B(K)onk se-Provinsi Lampung atau pasien yang telah dirujuk di Jakarta.

“Alhamdulillah para pasien merasa terbantu dengan adanya komunitas kanker payudara ini. Karena para penderita kanker payudara ini saling memberi semangat dan bisa berbagi melalui grup WA (Whats Apps),” ungkapnya.

Ia menjelaskan, kanker payudara ini merupakan salah satu jenis penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang melalui kemoterapi. “Pengobatan penyakit ini bisa sampai tahunan. Biasanya orang yang terkena kanker payudara ini banyak yang mengalami depresi karena merasa tidak berguna lagi, atau merasa tidak dibutuhkan lagi. Belum lagi pengobatan melalui kemoterapi yang terasa menyakitkan dan melelahkan,” ujarnya.

Ia mengimbau, para penderita kanker payudara dapat tetap bersemangat dalam menjalani hidup dan bisa secara rutin mengikuti pengobatan yang telah disarankan oleh dokter.

Sebaiknya para penderita kanker payudara juga menghindari melakukan pengobatan secara alternatif. Karena dikhawatirkan bibit kanker menyebar ke anggota tubuh yang lain.

“Bagi warga yang ingin bergabung bersama komunitas kanker payudara bisa menghubungi, Aris Setiawan di line telepon 082374884650. Karena melalui komunitas ini diharapkan dapat meringankan dan menyembuhkan penderita kanker payudara di Lampung,” tuturnya.(*)

Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini